Tim BBKSDA ( Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi ( Prov) Sumatera Utara ( Sumut), dibantu masyarakat dan aparatur pemerintah Desa Huta Bargot, Kecamatan Sosopan, Kapaten Padang Lawas ( Palas), melalukan pemasangan perangkap jebakan Harimau Sumatera ( HS) liar, di lokasi perkebunan kelapa sawit masyarakat desa setempat, Minggu (28/11) sore.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut Darmawan S.hut. M.Sc melalui Kepala Resort Barumun III Supandi mengatakan, pemasangan alat prangkap jebakan ini, didasari informasi masyarakat yang telah melihat adanya kembali muncul se ekor HS liar, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat, di Desa Huta Bargot dan Desa Pagaranbira Julu. Serta lokasi TPU masyarakat Desa Pagaranbira Jae, kecamatan setempat (Sosopan).
Baca juga: Ketua Harian Kwarcab Pramuka Palas buka kegiatan LKP tingkat SD
Pemasangan alat perangkap jebakan ini, sambung Supandi, juga diperkuat dari hasil rekaman camera trap ( CT) yang dipasang pihaknya beberapa waktu lalu, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Huta Bargot. Dan hasil pengecekan bekas jejak injakan kaki, tindak lanjut informasi masyarakat yang digelar pihaknya, di lokasi TPU masyarakat Desa Pagaranbira Jae, tersebut.
"Hasil pengecekan informasi masyarakat semalam (Sabtu, 27/11), kami menemukan bekas injakan kaki HS liar, di TPU Desa Pagaranbira Jae. Untuk Hasil CT, semalam juga kami melihat ada terekam HS liar melintas, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Hutabargot ini. Makanya sementara perangkap jebakan, kami fokuskan pemsangannya di perkebunan masyarakat des ini ( Hutabargot). Besok di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Pagaranbira Jae".terang Supandi kepada wartawan, disela - sela kegiatan pemasangan perangkap jebakan HS liar ini.
Untuk menghindari agar tidak terjadinya konflik antara masyarakat dengan HS liar, dikesempatan ini Supandi mengimbau, kepada seluruh masyarakat kecamatan Sosopan, kuhusunya masyarakat Desa Siraisan, Desa Pagaranbira Jae, Desa Pagaranbira Julu dan masyarakat Desa Huta Bargot yang berdekatan dengan lokasi penemuan sejumlah jejak bekas injakan kaki HS liar tersebut, supaya tetap waspada. Dan mengurangi aktivitas di lokasi lahan perkebunan masing - masing. Juga menyampaikan informasi kepada pihaknya, apabila ada menemukan atau melihat keberadaan HS liar tersebut, untuk diantisipasi bersama.
Dari hasil rekaman CT, diungkapkan Supandi sebelumnya, se ekor HS liar yang terekam dalam CT tersebut, diperkirakan pihaknya sudah tergolong usia dewasa dan sedang dalam kondisi sakit. Dengan panjang sekitar dua meter dan tinggi sekitar satu meter lebih.
"Jalannya juga sempoyongan, makanya perkiraan kami dia ( HS liar) sedang sakit. Karena bekas kotorannya juga kami temukan berceceran di jalan menuju perangkap jebakan ini semalam".tandas Supandi.
Lebih lanjut, Supandi menyampaikan berharap, pihaknya dapat segera menangkap HS liar tersebut. Tujuannya agar masyarakat di kecamatan setempat dapat kembali melakukan aktivitas masing - masing sebagai mana biasanya.
Kegiatan pemasangan perangkap jebakan HS liar ini turut diikuti Kepala Resort BBKSDA Barumun Hardi Hutabarat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut Darmawan S.hut. M.Sc melalui Kepala Resort Barumun III Supandi mengatakan, pemasangan alat prangkap jebakan ini, didasari informasi masyarakat yang telah melihat adanya kembali muncul se ekor HS liar, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat, di Desa Huta Bargot dan Desa Pagaranbira Julu. Serta lokasi TPU masyarakat Desa Pagaranbira Jae, kecamatan setempat (Sosopan).
Baca juga: Ketua Harian Kwarcab Pramuka Palas buka kegiatan LKP tingkat SD
Pemasangan alat perangkap jebakan ini, sambung Supandi, juga diperkuat dari hasil rekaman camera trap ( CT) yang dipasang pihaknya beberapa waktu lalu, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Huta Bargot. Dan hasil pengecekan bekas jejak injakan kaki, tindak lanjut informasi masyarakat yang digelar pihaknya, di lokasi TPU masyarakat Desa Pagaranbira Jae, tersebut.
"Hasil pengecekan informasi masyarakat semalam (Sabtu, 27/11), kami menemukan bekas injakan kaki HS liar, di TPU Desa Pagaranbira Jae. Untuk Hasil CT, semalam juga kami melihat ada terekam HS liar melintas, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Hutabargot ini. Makanya sementara perangkap jebakan, kami fokuskan pemsangannya di perkebunan masyarakat des ini ( Hutabargot). Besok di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Pagaranbira Jae".terang Supandi kepada wartawan, disela - sela kegiatan pemasangan perangkap jebakan HS liar ini.
Untuk menghindari agar tidak terjadinya konflik antara masyarakat dengan HS liar, dikesempatan ini Supandi mengimbau, kepada seluruh masyarakat kecamatan Sosopan, kuhusunya masyarakat Desa Siraisan, Desa Pagaranbira Jae, Desa Pagaranbira Julu dan masyarakat Desa Huta Bargot yang berdekatan dengan lokasi penemuan sejumlah jejak bekas injakan kaki HS liar tersebut, supaya tetap waspada. Dan mengurangi aktivitas di lokasi lahan perkebunan masing - masing. Juga menyampaikan informasi kepada pihaknya, apabila ada menemukan atau melihat keberadaan HS liar tersebut, untuk diantisipasi bersama.
Dari hasil rekaman CT, diungkapkan Supandi sebelumnya, se ekor HS liar yang terekam dalam CT tersebut, diperkirakan pihaknya sudah tergolong usia dewasa dan sedang dalam kondisi sakit. Dengan panjang sekitar dua meter dan tinggi sekitar satu meter lebih.
"Jalannya juga sempoyongan, makanya perkiraan kami dia ( HS liar) sedang sakit. Karena bekas kotorannya juga kami temukan berceceran di jalan menuju perangkap jebakan ini semalam".tandas Supandi.
Lebih lanjut, Supandi menyampaikan berharap, pihaknya dapat segera menangkap HS liar tersebut. Tujuannya agar masyarakat di kecamatan setempat dapat kembali melakukan aktivitas masing - masing sebagai mana biasanya.
Kegiatan pemasangan perangkap jebakan HS liar ini turut diikuti Kepala Resort BBKSDA Barumun Hardi Hutabarat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021