Pembangunan jalur alternatif Medan-Brastagi sepanjang 55 kilometer akan dimulai 2022 mendatang. Jalur alternatif ini dibuat untuk memudahkan masyarakat dari Medan yang hendak menuju Kabupaten Karo ataupun sebaliknya. 

“Jalan yang tembusnya nanti ke Sibolangit belakang pramuka, udah ada jalan-nya, dan dalam proses sedang akan dibangun,” ujar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Sabtu (27/11) . 

Dia menjelaskan  jalan alternatif itu akan melalui arah Medan Tuntungan. Menurutnya  jalan itu juga menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Sumut. Sehingga tidak perlu berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Baca juga: Polisi: Longsor di Tikungan Tirtanadi Sibolangit tidak menimbulkan korban jiwa
 
“Jalan pemprov tak perlu lagi cerita pusat, lebih pendek dari jalan yang ini, pemprov hanya mampu membangun 6 meter lebarnya,” ujarnya.

Mengenai adanya kawasan hutan yang terkena dampak pelebaran jalan, mantan Ketua Umum PSSI ini mengaku telah menyurati pihak terkait. 
 
“Yang ada pembebasan itu ada delapan hektar itu melewati jalan hutan lindung, itu sedang kita surati ke Ibu Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan),”  tuturnya
 
Adapun wacana pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi ini mengerucut setelah Edy Rahmayadimelakukan rapat dengan pihak-pihak terkait. Hal ini mengingat jalur utama yang kerap mengalami kemacetan. Bahkan mengalami longsor saat musim hujan.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumut Bambang Pardede mengatakan jalur alternatif Medan-Sibolangit itu memiliki panjang 55 kilometer. 

Di mana, saat ini sudah ada jalan di sana hanya tinggal dilakukan pelebaran. Rencananya pekerjaan baru akan dilakukan tahun depan.

"Kan jalan juga di situ, kita meneruskan. 
Kawan hutan yang akan dibebaskan masih jadi pembahasan dan kita koordinasi dengan pihak-pihak terkaitlah," ucap Bambang. 

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021