Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Parsaoran Hutagalung bersama Bunda Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Tapanuli Utara Satika Simamora berharap generasi mendatang mampu berkontribusi pada masa keemasan Indonesia yang ditarget pada 2045.

"Sesuai target Pemerintah Pusat bahwa Generasi Emas kita pada tahun 2045, pertanyaannya apakah Tapanuli Utara ikut berkontribusi dalam hal ini?. Harapan kami pengabdian ini sebagai doa dan ibadah kita agar anak-anak Tapanuli Utara ikut berkontribusi pada tahun 2045 mendatang. Sejak sekarang sudah harus kita persiapkan bersama-sama," ujar Parsaoran di tengah kegiatan bertema 'Penguatan Kapasitas Bunda PAUD Kecamatan, Desa/Kelurahan se-Kabupaten Taput' di Sopo Partungkoan, Tarutung, Kamis (25/11).

Baca juga: Ini hasil lengkap Pilkades Taput, tiga desa menuju putaran kedua

Untuk pencapaian tersebut, Parsaoran berharap agar seluruh stakeholder memiliki pemahaman yang sama terhadap bentuk pengajaran anak pada jenjang PAUD dan taman kanak-kanak.

”Para pelaku pada PAUD dan TK ini harus memahami Pendidikan PAUD sebagai pendidikan non formal untuk mempersiapkan tingkat selanjutnya, pendekatan dalam pendidikannya berbeda dengan yang formal. Para guru PAUD seyogiyanya melakukan pembelajaran sesuai kecerdasan anak didik, kita lakukan pembimbingan, pendampingan dan pengajaran sehingga anak PAUD akan tumbuh sesuai pada kodratnya," urainya.

Sebelumnya, Bunda PAUD Taput, Satika Simamora juga menegaskan akan pentingnya keseriusan dalam pendidikan PAUD dan berharap agar pelayanan yang diberikan tetap dilandasi kasih.

Dikatakan, PAUD holistik Integratif merupakan penanganan anak usia dini secara utuh dan menyeluruh untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan.

"Kualitas SDM harus diawasi sejak dini, seluruh Bunda PAUD harus mendukung PAUD Holistik Integratif yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat," sebut Satika.

Pada pelaksanaannya, menurut dia, dibutuhkan sinkronisasi program seluruh PAUD yang ada. 

"Namun saat ini, masih ada beberapa desa lagi yang belum memiliki lembaga PAUD. Saya harapkan, bunda PAUD kecamatan dan desa harus berperan aktif sehingga PAUD berdiri di setiap desa. Mari kita gugah kesadaran masyarakat, karena PAUD dan TK bukan hal sepele karena ini awal generasi emas," jelasnya.

Satika juga memaparkan peran para bunda PAUD Desa/Kelurahan dan pihak Lembaga PAUD.

"Bunda PAUD Kecamatan dan Desa harus bijak dalam menyikapi segala tantangan di lapangan. Bagaimana caranya agar anak-anak menjadi generasi muda yang kreatif. Semua ini dapat dilakukan jika kita lakukan dengan sabar dan kasih. Mari berpikir dan berbuat positif, maka kita akan peroleh hal positif juga," tukasnya.

Terkait pelaksanaan kegiatan, Ketua Pokja PAUD Nyonya Murtiana Kijo Sinaga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dihadiri 150 peserta yang terdiri dari 15 Bunda PAUD Kecamatan, 45 Bunda PAUD Desa/Kelurahan, 45 Kepala Sekolah PAUD dan 45 Guru PAUD. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran Bunda PAUD sebagai sosok panutan yang perduli dan bekerja mendukung kemajuan PAUD. Kita juga mengundang dua narasumber yakni Martua Situmorang sebagai Pemerhati Pendidikan dan Nyonya Juliana Erikson Siagian sebagai Pengurus TP PKK Taput," paparnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021