Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengungkapkan penyebab banjir yang terjadi di Kota Medan, Selasa (23/11) malam. Hampir di setiap sudut Kota Medan digenangi air termasuk kantor Gubernur Sumut di Jalan Pangeran Diponegoro.

Edy menilai intensitas hujan yang turun cukup tinggi. Namun, kapasitas drainase yang ada di Medan tidak cukup untuk menampung air yang begitu banyak.

"Hujan tadi malam itu over, sehingga kapasitas yang direncanakan, drainase yang ada tidak mencukupi, itu tidak selamanya begitu. Namun demikian ini sinyal untuk kita evaluasi," ujar Edy kepada wartawan di Medan, Rabu (24/11).

Baca juga: Wali Kota Medan minta maaf, masyarakat masih alami banjir

Mantan Ketua Umum PSSI itu tidak ingin menyalahkan siapapun dalam kejadian ini. Hanya saja dia meminta semua pihak untuk melakukan evaluasi sembari melakukan sesuatu 

"Nanti kita evaluasi. Yang lain, ada lima sungai yang melintasi kota Medan. Saat ini harusnya dikerjakan sejak tahun 2020, 2021, 2022 selesai. Tetapi di bulan Maret 2020 kita terkena wabah COVID-19 sehingga semua itu direcofusing," tuturnya.

Menurut dia, Wali Kota Medan Bobby Nasution belum melapor ihwal peristiwa banjir yang terjadi. Meksi begitu selama ini Edy mengaku berkomunikasi intens dengan menantu Presiden Jokowi itu khususnya dalam program penanganan banjir.

"Belum melapor, tapi saya tak usah dilapor pun saya tahu. Saya dengan pak Bobby sebagai Wali Kota Medan, saya sudah koordinasi secara ketat, kemarin merencanakan, sudah dilakukan rapat terpadu antara Deli Serdang dan Kota Medan," bebernya.

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021