Banjir yang melanda Labuhanbatu Utara belakangan ini mengakibatkan 1.120 rumah warga terdampak. Bahkan satu rumah milik Edis Tambunan, warga Dusun Kampungselamat Desa Sialangtaji Kecamatan Kualuhselatan.
Salah satu benteng sungai yang jebol akibat terjangan banjir di Labura. (ANTARA/HO)


Baca juga: 20 Pejabat Labura dilantik Bupati : Buktikan kemampuan dengan prestasi

Menurut Jamil Hasibuan, salah seorang kepala bidang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, data sementara warga yang rumahnya terdampak banjir sebanyak 1.120 rumah.

Sebarannya meliputi Kecamatan Kualuhhulu, Kualuhselatan dan Aeknatas. "Jumlah sementara keseluruhan untuk Labura 1.120 rumah warga yang terendam air di 2 kelurahan dan dua desa + Aek natas 400 rumah," katanya via telepon, Kamis.

Hujan deras dan tingginya debit air mengakibatkan sejumlah benteng sungai di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok tersebut jebol. Hal tersebut memperparah dampak banjir. 

Salah seorang warga Perumahan Flamboyan Kampungterutung III Kelurahan Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuhhulu bernama Deni mengeluh soal banjir tersebut.

Menurutnya, dalam tahun ini, dirinya sudah empat kali mengalami banjir. 'Hajablah pokoknya. Tahun ini sudah empat kali merasakan banjir. Bulan ini saja udah dua kali," keluhnya saat ditemui di salah satu kedai kopi di Aekkanopan.

Sementara itu, sejumlah netizen ada yang menilai Pemkab Labura terkesan lamban bereaksi atas musibah yang menimpa warganya. Salah satu yang menjadi sorotan netizen adalah belum turunnya pejabat tinggi yang mengunjungi warga yang terdampak.
 

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021