Aekkanopan (ANTARA) - Dua pekan sudah masyarakat Desa Sonomartani Kecamatan Kualuhhulu dilanda banjir. Bahkan banjir terakhir lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi pada 2017 lalu sehingga mengakibatkan ratusan warga desa itu terdampak musibah tersebut.
Karena kondisi itulah Kepala Desa Sonomartani Prabowo telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dampak lanjutan banjit tersebut. Diantaranya menyiapkan lokasi pengungsian dan penanganan kesehatan jika musibah itu terus berlanjut.
Baca juga: 1.120 rumah warga terdampak banjir di Labura
“Di hari Minggu kami tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menyediakan tempat untuk pengungsian bagi korban banjir Desa Sonomartani,” katanya kepada Antara melalui hubungan messenger, Minggu petang.
Menurutnya, banjir semakin besar. Sementara itu, bantuan berupa sembako sudah mengalir ke desanya. “Hampir tiga dusun yang menjadi korban banjir yang dirasakan dampaknya oleh 250 kepala keluarga,” terangnya.
Sejauh ini memang belum ada warga yang mengungsi ke lokasi yang disiapkan. Bagi warga yang terdampak parah memang ada sebagian yang mengungsi ke rumah sanak keluarganya. “Untuk posko Kesehatan sudah kami siapkan sejak Kamis lalu bang,” jelasnya.
Dari sejumlah dusun yang ada di desa itu, hanya dusun VIII yang paling parah. Kenderaan roda dua bahkan jenis KLX sudah tidak bisa melintas. Malahan banyak mobil truk yang mogok.
Sejumlah pejabat juga sudah ada yang datang ke desa tersebut seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Ketahanan Pangan (Hanpang). “Pak camat dan sekretaris camat Kualuhhulu juga sudah datang. Kami juga terus berkordinasi dengan pihak BPBD,” tambahnya