Pegadaian Medan terus mengembangkan bisnis produk gadai efek untuk menjaring nasabah lebih banyak di tengah semakin percayanya masyarakat terhadap layanan Pegadaian dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Produk gadai efek itu mendapat respons positif sehingga jumlah nasabah dan omset meningkat," ujar Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil I Medan Edwin S Inkiriwang di Medan, Rabu (17/11).
Dia tidak menyebutkan rinci jumlah penambahan nasabah karena belum terdata resmi.
Edwin menjelaskan, untuk investor saham individu bisa mendapatkan pinjaman dengan skema gadai maksimal Rp5 miliar, sementara investor korporasi pinjamannya hingga Rp20 miliar.
Baca juga: Pendapatan Pegadaian Medan meningkat Rp700 juta setelah holding
Menurut Edwin, produk gadai efek itu memiliki beberapa kelebihan, mulai efek tidak berpindah tangan, tetap dimiliki oleh nasabah. Kemudian, hak yang melekat seperti kupon dan hak atas aksi korporasi tetap dimiliki investor.
Serta tujuan penggunaan dana fleksibel sesuai kebutuhan investor, bisa untuk kebutuhan produktif, konsumtif maupun kebutuhan investasi.
Dia menyebutkan, untuk efek yang diterima adalah efek unggulan dengan indeks LQ 45 dan haircut. Haircut merupakan persentase tertentu dari suatu saham yang ditetapkan oleh KPEI sebagai pengurang nilai pasar wajar saham.
Sedangkan obligasi yang diterima adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Surat Utang Negara (SUN).
“Ke depannya, barang jaminan akan dikembangkan sesuai kebutuhan investor," ujar Edwin.
Misalnya saham-saham non LQ 45 maupun obligasi korporasi dapat diterima sebagai jaminan gadai dengan kriteria penilaian tertentu yang ditetapkan Pegadaian dan disepakati oleh investor.
"Pegadaian optimistis, produk gadai efek akan semakin berkembang baik dan semakin diminati pasar," katanya.
Sewa modal Pegadaian yang kompetitif dengan biaya administrasi yang ringan serta jangka waktu pinjaman yang juga relatif fleksibel dengan range pinjaman mulai Rp1 juta diyakini menjadi daya tarik bagi konsumen.
Produk gadai efek merupakan reaktivasi dari produk gadai saham yang diluncukan tahun 2007. Reaktivasi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana para investor tanpa membatasi pemanfaatan dananya.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Muhammad Pintor Nasution, mengatakan, produk gadai efek yang dijalankan Pegadaian diyakini semakin mendorong kepercayaan masyarakat terhadap Pegadaian dan BEI.
"Investasi di pasar modal semakin berkembang di dalam negeri dengan peningkatan jumlah investor dari kalangan milenial yang cukup besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Produk gadai efek itu mendapat respons positif sehingga jumlah nasabah dan omset meningkat," ujar Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil I Medan Edwin S Inkiriwang di Medan, Rabu (17/11).
Dia tidak menyebutkan rinci jumlah penambahan nasabah karena belum terdata resmi.
Edwin menjelaskan, untuk investor saham individu bisa mendapatkan pinjaman dengan skema gadai maksimal Rp5 miliar, sementara investor korporasi pinjamannya hingga Rp20 miliar.
Baca juga: Pendapatan Pegadaian Medan meningkat Rp700 juta setelah holding
Menurut Edwin, produk gadai efek itu memiliki beberapa kelebihan, mulai efek tidak berpindah tangan, tetap dimiliki oleh nasabah. Kemudian, hak yang melekat seperti kupon dan hak atas aksi korporasi tetap dimiliki investor.
Serta tujuan penggunaan dana fleksibel sesuai kebutuhan investor, bisa untuk kebutuhan produktif, konsumtif maupun kebutuhan investasi.
Dia menyebutkan, untuk efek yang diterima adalah efek unggulan dengan indeks LQ 45 dan haircut. Haircut merupakan persentase tertentu dari suatu saham yang ditetapkan oleh KPEI sebagai pengurang nilai pasar wajar saham.
Sedangkan obligasi yang diterima adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Surat Utang Negara (SUN).
“Ke depannya, barang jaminan akan dikembangkan sesuai kebutuhan investor," ujar Edwin.
Misalnya saham-saham non LQ 45 maupun obligasi korporasi dapat diterima sebagai jaminan gadai dengan kriteria penilaian tertentu yang ditetapkan Pegadaian dan disepakati oleh investor.
"Pegadaian optimistis, produk gadai efek akan semakin berkembang baik dan semakin diminati pasar," katanya.
Sewa modal Pegadaian yang kompetitif dengan biaya administrasi yang ringan serta jangka waktu pinjaman yang juga relatif fleksibel dengan range pinjaman mulai Rp1 juta diyakini menjadi daya tarik bagi konsumen.
Produk gadai efek merupakan reaktivasi dari produk gadai saham yang diluncukan tahun 2007. Reaktivasi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana para investor tanpa membatasi pemanfaatan dananya.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Muhammad Pintor Nasution, mengatakan, produk gadai efek yang dijalankan Pegadaian diyakini semakin mendorong kepercayaan masyarakat terhadap Pegadaian dan BEI.
"Investasi di pasar modal semakin berkembang di dalam negeri dengan peningkatan jumlah investor dari kalangan milenial yang cukup besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021