Pusat Meteorologi Penerbangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan sosialisasi antisipasi cuaca terkait penerbangan dalam kondisi La Nina yang dipusatkan di Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, Edison Kurniawan di Deli Serdang, Senin, mengatakan dalam setahun ini di Indonesia, fenomena La Nina sangat berdampak terhadap penerbangan.
"Kondisi itu menyebabkan beberapa penerbangan ditunda karena landas pacu bandara tergenang air dan cuaca buruk di sekitar bandara," sebut Edison.
Baca juga: BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia berawan pada Senin
Namun untuk di Sumatera Utara, La Nina tidak berdampak secara signifikan.
Meski demikian kondisi La Nina harus tetap diwaspadai khususnya di wilayah penerbangan di Kualanamu dan beberapa stasiun meteorologi penerbangan di Sumatera Utara, seperti Silangit, Pinang Sori dan Aek Godang.
Edison juga menjelaskan, mengantisipasi cuaca penerbangan dalam kondisi La Nina, BMKG melalui Pusat Meteorologi Penerbangan melakukan sinergi dalam kesiapan mitigasi La Nina dengan mendorong Stasiun BMKG di daerah.
BMKG di daerahlah yang menjadi ujung tombak penyerbarluasan informasi cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem secara lebih masif, cepat, tepat dan akurat melalui berbagai media terutama televisi, media daring dan radio.
Kemudian juga menyiapkan tes komunikasi contoh dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) apabila fasilitas terkendala (listrik mati, komunikasi terputus, radar mati) serta jaringan komunikasi antara sesama Stasiun BMKG dan pihak terkait.
Berikutnya Unit Pelayanan Teknis (BMKG di daerah) melakukan kunjungan ke kepala daerah terkait dampak La Nina, dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan internal dan eksternal BMKG secara cepat, tepat dan akurat, hingga ke level Kepala Stasiun Koordinator Provinsi dan Kepala Stasiun.
"Segera diluncurkan sistem diseminasi multibahaya Geo-Hidrometeorologi untuk masyarakat dan organisasi masyarakat," katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia berawan pada Senin
Ia berharap sosialisasi antisipasi cuaca terkait penerbangan dalam kondisi La Nina dapat benar-benar dipahami oleh semua pihak.
Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi dampak bencana Geo-Hidrometeorologi khsussnya di wilayah penerbangan di Sumatera Utara dengan tetap berkomunikasi dengan pihak Bandara, ATC dan maskapai penerbangan.
Kegiatan antisipasi ini dilakukan secara luring dan daring dan di hadiri langsung oleh koordinator Data dan Informasi Balai Besar MKG Wilayah I, Eridawati, Kepala Tata Usaha, Stasiun Meteorologi Kualanamu ibu Eka, Sub Koordinator Bidang Observasi Darul Nasution dan Marzuki Sinambela, fungsional Balai Besar MKG Wilayah I Medan.
Antisipasi cuaca penerbangan dalam kondisi La Nina ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana Geo-Hidrometeorologi khsussnya di wilayah penerbangan di Sumatera Utara dengan tetap berkomunikasi dengan pihak Bandara, ATC dan maskapai penerbangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, Edison Kurniawan di Deli Serdang, Senin, mengatakan dalam setahun ini di Indonesia, fenomena La Nina sangat berdampak terhadap penerbangan.
"Kondisi itu menyebabkan beberapa penerbangan ditunda karena landas pacu bandara tergenang air dan cuaca buruk di sekitar bandara," sebut Edison.
Baca juga: BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia berawan pada Senin
Namun untuk di Sumatera Utara, La Nina tidak berdampak secara signifikan.
Meski demikian kondisi La Nina harus tetap diwaspadai khususnya di wilayah penerbangan di Kualanamu dan beberapa stasiun meteorologi penerbangan di Sumatera Utara, seperti Silangit, Pinang Sori dan Aek Godang.
Edison juga menjelaskan, mengantisipasi cuaca penerbangan dalam kondisi La Nina, BMKG melalui Pusat Meteorologi Penerbangan melakukan sinergi dalam kesiapan mitigasi La Nina dengan mendorong Stasiun BMKG di daerah.
BMKG di daerahlah yang menjadi ujung tombak penyerbarluasan informasi cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem secara lebih masif, cepat, tepat dan akurat melalui berbagai media terutama televisi, media daring dan radio.
Kemudian juga menyiapkan tes komunikasi contoh dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) apabila fasilitas terkendala (listrik mati, komunikasi terputus, radar mati) serta jaringan komunikasi antara sesama Stasiun BMKG dan pihak terkait.
Berikutnya Unit Pelayanan Teknis (BMKG di daerah) melakukan kunjungan ke kepala daerah terkait dampak La Nina, dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan internal dan eksternal BMKG secara cepat, tepat dan akurat, hingga ke level Kepala Stasiun Koordinator Provinsi dan Kepala Stasiun.
"Segera diluncurkan sistem diseminasi multibahaya Geo-Hidrometeorologi untuk masyarakat dan organisasi masyarakat," katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia berawan pada Senin
Ia berharap sosialisasi antisipasi cuaca terkait penerbangan dalam kondisi La Nina dapat benar-benar dipahami oleh semua pihak.
Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi dampak bencana Geo-Hidrometeorologi khsussnya di wilayah penerbangan di Sumatera Utara dengan tetap berkomunikasi dengan pihak Bandara, ATC dan maskapai penerbangan.
Kegiatan antisipasi ini dilakukan secara luring dan daring dan di hadiri langsung oleh koordinator Data dan Informasi Balai Besar MKG Wilayah I, Eridawati, Kepala Tata Usaha, Stasiun Meteorologi Kualanamu ibu Eka, Sub Koordinator Bidang Observasi Darul Nasution dan Marzuki Sinambela, fungsional Balai Besar MKG Wilayah I Medan.
Antisipasi cuaca penerbangan dalam kondisi La Nina ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana Geo-Hidrometeorologi khsussnya di wilayah penerbangan di Sumatera Utara dengan tetap berkomunikasi dengan pihak Bandara, ATC dan maskapai penerbangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021