Honda, yang beberapa tahun lalu sering mewarnai pemberitaan Formula 1 dengan kegagalan power unit dan penalti grid, menyatakan keheranan terhadap seringnya tim juara dunia Mercedes melakukan penggantian mesin musim ini.
Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton mendapat penalti mundur posisi start untuk kedua kalinya setelah di Grand Prix Sao Paulo, Brazil, dia menggunakan mesin kelimanya, dua lebih banyak dari yang diizinkan musim ini.
Sedangkan rekan satu timnya, Valtteri Bottas telah menggunakan mesin keenam.
Baca juga: Hamilton beresiko terkena penalti tambahan karena DRS ilegal di Brazil
Pebalap Red Bull Max Verstappen, yang memimpin klasemen dengan keunggulan 19 poin atas Hamilton dengan empat balapan tersisa, memakai mesin Honda keempatnya demikian pula rekan satu timnya asal Meksiko Sergio Perez.
"Saya sangat terkejut mereka (Mercedes) sering mengganti ICE (mesin pengapian dalam). Sebenarnya, saya tidak percaya dengan apa yang terjadi," kata Toyoharu Tanabe dari Honda seperti dikutip Reuters, Sabtu.
"Dari sudut pandang pabrikan PU, mendapat penalti PU bagi pebalap sedikit mengecewakan."
Mercedes telah memenangi tujuh gelar juara dunia dan konstruktor secara beruntun, di saat Hamilton mengejar titel kedelapannya musim ini.
Honda pernah memiliki masa-masa suram bersama McLaren ketika mereka kembali ke F1 sebagai pemasok mesin pada 2015 menyusul kesuksesan masa lalu bersama tim asal Woking itu di akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Baca juga: Formula 1: Bottas klaim pole GP Meksiko, Mercedes kunci start baris terdepan
Pada 2017, pebalap McLaren Stoffel Vandoorne mendapati penalti mundur 65 posisi start yang tak masuk akal untuk Grand Prix Belgia setelah Honda mengganti power unit sang pebalap tuan rumah.
Penalti yang melebihi 30 posisi tidak biasa bagi tim, dan juara dunia dua kali Fernando Alonso mencibir dengan menyamakan mesin Honda layaknya mesin GP2 ketika di GP Jepang 2015.
Di GP Brazil tahun itu, sang pebalap Spanyol berulah dengan menonton balapan di atas kursi lipat di pinggir trek ketika mobil McLarennya rusak.
Pabrikan Jepang itu dan McLaren berpisah pada 2017 ketika tim finis peringkat sembilan.
Honda sekarang bermitra dengan Red Bull, yang mengejar titel pertamanya sejak 2013.
Mclaren saat ini menggunakan PU Mercedes, setelah tiga tahun bersama Renault, dan bertarung untuk peringkat tiga konstruktor.
Mercedes unggul satu poin atas Red Bull di puncak klasemen konstruktor.
Honda akan meninggalkan F1 pada akhir musim ini, akan tetapi Red Bull mengambil alih hak kekayaan intelektual mereka dan akan membangun mesinnya sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton mendapat penalti mundur posisi start untuk kedua kalinya setelah di Grand Prix Sao Paulo, Brazil, dia menggunakan mesin kelimanya, dua lebih banyak dari yang diizinkan musim ini.
Sedangkan rekan satu timnya, Valtteri Bottas telah menggunakan mesin keenam.
Baca juga: Hamilton beresiko terkena penalti tambahan karena DRS ilegal di Brazil
Pebalap Red Bull Max Verstappen, yang memimpin klasemen dengan keunggulan 19 poin atas Hamilton dengan empat balapan tersisa, memakai mesin Honda keempatnya demikian pula rekan satu timnya asal Meksiko Sergio Perez.
"Saya sangat terkejut mereka (Mercedes) sering mengganti ICE (mesin pengapian dalam). Sebenarnya, saya tidak percaya dengan apa yang terjadi," kata Toyoharu Tanabe dari Honda seperti dikutip Reuters, Sabtu.
"Dari sudut pandang pabrikan PU, mendapat penalti PU bagi pebalap sedikit mengecewakan."
Mercedes telah memenangi tujuh gelar juara dunia dan konstruktor secara beruntun, di saat Hamilton mengejar titel kedelapannya musim ini.
Honda pernah memiliki masa-masa suram bersama McLaren ketika mereka kembali ke F1 sebagai pemasok mesin pada 2015 menyusul kesuksesan masa lalu bersama tim asal Woking itu di akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Baca juga: Formula 1: Bottas klaim pole GP Meksiko, Mercedes kunci start baris terdepan
Pada 2017, pebalap McLaren Stoffel Vandoorne mendapati penalti mundur 65 posisi start yang tak masuk akal untuk Grand Prix Belgia setelah Honda mengganti power unit sang pebalap tuan rumah.
Penalti yang melebihi 30 posisi tidak biasa bagi tim, dan juara dunia dua kali Fernando Alonso mencibir dengan menyamakan mesin Honda layaknya mesin GP2 ketika di GP Jepang 2015.
Di GP Brazil tahun itu, sang pebalap Spanyol berulah dengan menonton balapan di atas kursi lipat di pinggir trek ketika mobil McLarennya rusak.
Pabrikan Jepang itu dan McLaren berpisah pada 2017 ketika tim finis peringkat sembilan.
Honda sekarang bermitra dengan Red Bull, yang mengejar titel pertamanya sejak 2013.
Mclaren saat ini menggunakan PU Mercedes, setelah tiga tahun bersama Renault, dan bertarung untuk peringkat tiga konstruktor.
Mercedes unggul satu poin atas Red Bull di puncak klasemen konstruktor.
Honda akan meninggalkan F1 pada akhir musim ini, akan tetapi Red Bull mengambil alih hak kekayaan intelektual mereka dan akan membangun mesinnya sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021