Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara hingga triwulan III 2021 sudah mencapai  3,766 miliar dolar AS atau naik 68,72 persen dibandingkan periode sama 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, di Medan, Selasa (2/11), mengatakan, nilai ekspor golongan barang itu di dalamnya ada crude palm oil (CPO) yang pada 2020 masih 2,238 miliar dolar AS. 

"Peningkatan nilai ekspor didorong kenaikan volume dan harga jual golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati itu," ujarnya. 

Baca juga: Volume barang dibongkar di Pelabuhan Belawan naik 36,78 persen

Dengan nilai ekspor sebesar 3,766 miliar dolar AS, kontribusi golongan barang itu terhadap total nilai ekspor Sumut di triwulan III 2021 mencapai 43,74 persen. 

Golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati itu menempati posisi pertama sebagai penyumbang terbesar bagi devisa Sumut. 

"Secara total, nilai ekspor Sumut pada Januari -September juga naik 47,75 persen dibandingkan periode sama 2020 atau menjadi  8,634 miliar dolar  AS," katanya. 

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto, menyebutkan, harga CPO itu terus naik karena pengaruh minyak nabati lainnya. 

Termasuk dampak keterbatasan produksi dan naiknya permintaan dari luar negeri. 

Pada posisi akhir Oktober misalnya, kata dia, 
harga CPO sudah Rp14.316 dari awal Oktober yang masih Rp12.975 per kilogram. 

Ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India dan Eropa.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021