Terhitung sampai dengan 30 September 2021, total masyarakat Indonesia yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 226.301.696 jiwa atau 83,13 persen. Dan yg belum terdaftar tinggal 16, 87 persen.

Hal itu dijelaskan David Bangun selaku Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan pada acara Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Tulis Jurnalistik BPJS Kesehatan Tahun 2021, yang digelar secara onlie di seluruh Kantor BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia, Jumat (29/10).

Disebutkannya, dengan jumlah persentase 83.13 persen yang sudah tercover, itu sebagai bukti bahwa pemerintah hadir melindungi masyarakatnya.
Sedangkan bagi masyarakat Indonesia yang belum tercover, sebesar 16,87 persen, menjadi tantangan BPJS Kesehatan dalam perluasan peserta.  

Baca juga: Polres Sibolga tanam 3.000 mangrove untuk menjaga kelestarian lingkungan

"Jumlah masyarakat Indonesia yang belum terdaftar itu meliputi beberapa Segmen, seperti Segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PBPU), Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU Swasta), Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan Segmen PD Pemda. Selain itu juga, dampak pandemi COVID-19 yang mengakibatkan adanya pemutusan tenaga kerja dan usaha yang berdampak, turut mempengaruhinya," sebutnya.

Di dalam materinya yang berjudul "Mencari Universal Health Coverage Melalui Peningkatan Kualitas Layanan" David Bangun juga memaparkan
5 Fokus Utama BPJS Kesejatan Tahun 2021, yaitu, Penguatan Mutu Layanan di Seluruh Wilayah Kerja. Kolekting Iuran. Strategic Purchasing. Peningkatan Kapabilitas Badan, dan Kontribusi Dalam Penangan COVID-19.

Dan dalam memberikan layanannya, sambung David, BPJS melakukan survey kepuasan. Dan untuk tahun 2020, tingkat kepuasan atas layanan BPJS Kesehatan sebesar 81,5 persen.

"Kepuasan ini menjadi titik tolak BPJS Kesehatan untuk tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, termasuk meningkatkan layanan kepesertaan. Karena saat ini kita sudah memiliki layanan kepesertaan, mobile JKN, aplikasi elektronik data badan usaha, chatbot informasi JKN (Chika) melalui WA,  BPJS kesehatan care center 165, dan pelayanan informasi," ungkapnya lagi.

Untuk itulah David mengimbau seluruh peserta BPJS Kesehatan, agar memanfaatkan layanan BPJS yang sudah tersedia.

Selain David, turut juga memberikan materi dalam Media Workshop ini, Budi Hidayat, selaku pakar asuransi yang membawakan materi "Menjaga Kesinambungan Pendanaan Program JKN-KIS".

Dan pemateri ketiga adalah, Muttaqien, MPH, AAK, Anggota DJSN 2029-2024, dengan topik "Menjaga Keberlangsungan Program JKN KIS".

Atas pemaparan ketiga pemateri, beragam pertanyaan yang disampaikan peserta Work Shop termasuk dari wartawan mitra BPJS Kesehatan Cabang Sibolga yang mengikuti kegiatan sampai hari kedua di aula BPJS Kesehatan Sibolga, Sumatera Utara.


 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021