Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara laksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Dairi, Senin (18/10/2021) di Hotel Santika Premiere Medan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo menyampaikan apresiasi kepada Bupati Dairi Eddy Berutu sehingga Dairi menjadi primadona dalam percepatan digitalisasi keuangan daerah di Sumatera Utara.
“Rakor TP2DD Dairi hari ini yang pertama kami laksanakan. Dairi sejauh pemantauan kami primadona, keinginan pak Bupati untuk membawa Dairi menuju ekonomi digital perlu kita dukung bersama”, ujarnya.
Baca juga: Pemkab Dairi minta penambahan kuota BBM jelang akhir tahun
Kabupaten Dairi menempati urutan ke tiga dari 33 Kabupaten/Kota implemantasi eletronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) setelah Labuhan Batu dan Medan.
“Perkembangan ini menunjukan tren baik yang perlu disikapi berbagai pihak. Dengan implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD), pengelolaan keuangan daerah diyakini akan lebih efisien, transparan, dan akuntabel”, ujar Soekowardojo.
Sementara itu Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara yang selalu ikut melakukan pendampingan kepada Kabupaten Dairi.
Eddy menyebut visi Pemerintah Kabupaten Dairi untuk mensejahterakan masyarakat dilakukan dengan berbagai langkah yang salah satunya adalah inklusi keuangan. Dengan inklusi keuangan bisa menekan kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.
Eddy menambahkan digitalisasi harus dimulai dari pemerintah sendiri. Secara nasional kontribusi PAD dalam struktur APBD masih tergolong rendah.
Berdasarkan hasil pilot project penerapan transaksi non-tunai yang dilakukan di 12 daerah, penerapan transaksi non-tunai dapat meningkatkan PAD rata-rata 11,1%.
“Selain peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), digitalisasi pelayanan dan transaksi pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan dan percepatan pelayanan masyarakat yang di masa pandemi Covid-19 cenderung mengalami perubahan dalam pola interaksi dan pola transaksi,” imbuhnya.
Ditambahkan Eddy pada saat HUT Dairi 1 Oktober lalu telah diluncurkan ID Card ASN berbasis kartu ATM dan penggunaan dompet digital bagi ASN. Kemudian kanal-kanal digital telah ada di lokasi pariwisata, pasar, rumah ibadah dan merchant.
“Lewat Tim ini agar disusun rencana kerja untuk pemanfaatan kanal-kanal digital yang ada agar optimal”, pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo menyampaikan apresiasi kepada Bupati Dairi Eddy Berutu sehingga Dairi menjadi primadona dalam percepatan digitalisasi keuangan daerah di Sumatera Utara.
“Rakor TP2DD Dairi hari ini yang pertama kami laksanakan. Dairi sejauh pemantauan kami primadona, keinginan pak Bupati untuk membawa Dairi menuju ekonomi digital perlu kita dukung bersama”, ujarnya.
Baca juga: Pemkab Dairi minta penambahan kuota BBM jelang akhir tahun
Kabupaten Dairi menempati urutan ke tiga dari 33 Kabupaten/Kota implemantasi eletronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) setelah Labuhan Batu dan Medan.
“Perkembangan ini menunjukan tren baik yang perlu disikapi berbagai pihak. Dengan implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD), pengelolaan keuangan daerah diyakini akan lebih efisien, transparan, dan akuntabel”, ujar Soekowardojo.
Sementara itu Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara yang selalu ikut melakukan pendampingan kepada Kabupaten Dairi.
Eddy menyebut visi Pemerintah Kabupaten Dairi untuk mensejahterakan masyarakat dilakukan dengan berbagai langkah yang salah satunya adalah inklusi keuangan. Dengan inklusi keuangan bisa menekan kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.
Eddy menambahkan digitalisasi harus dimulai dari pemerintah sendiri. Secara nasional kontribusi PAD dalam struktur APBD masih tergolong rendah.
Berdasarkan hasil pilot project penerapan transaksi non-tunai yang dilakukan di 12 daerah, penerapan transaksi non-tunai dapat meningkatkan PAD rata-rata 11,1%.
“Selain peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), digitalisasi pelayanan dan transaksi pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan dan percepatan pelayanan masyarakat yang di masa pandemi Covid-19 cenderung mengalami perubahan dalam pola interaksi dan pola transaksi,” imbuhnya.
Ditambahkan Eddy pada saat HUT Dairi 1 Oktober lalu telah diluncurkan ID Card ASN berbasis kartu ATM dan penggunaan dompet digital bagi ASN. Kemudian kanal-kanal digital telah ada di lokasi pariwisata, pasar, rumah ibadah dan merchant.
“Lewat Tim ini agar disusun rencana kerja untuk pemanfaatan kanal-kanal digital yang ada agar optimal”, pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021