Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi menguat di tengah terkoreksinya bursa saham regional dan bursa global.
IHSG dibuka menguat 2,62 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.462,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,61 poin atau 0,06 persen ke posisi 942,16.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mixed. Minimnya sentimen dalam negeri dan aksi tunggu pasar pada laporan kinerja kuartal III menjadi penggerak indeks hari ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (12/10).
Baca juga: Emas bertahan stabil di Asia, investor fokus pada data pekerjaan AS
Di bursa AS, mayoritas indeks kembali terkoreksi pada awal pekan karena investor mempertimbangkan tanda-tanda inflasi yang sedang berlangsung dan tantangan terkait pasokan, serta menunggu lebih banyak data tentang pendapatan perusahaan.
Bank-bank besar siap untuk melaporkan minggu ini seperti JPMorgan Chase (JPM), Bank Amerika (BACA), Morgan Stanley (NONA) dan Goldman Sachs (GS).
Sementara itu, kenaikan lebih lanjut dalam harga komoditas meningkatkan kekhawatiran atas inflasi menuju musim pendapatan perusahaan.
Bagi investor, kenaikan harga komoditas secara luas telah mengancam akan memberikan tekanan lebih lanjut pada marjin perusahaan.
Perusahaan telah bergulat dengan sejumlah tantangan sisi penawaran, termasuk kemacetan pelabuhan dan kelangkaan tenaga kerja, yang diperkirakan akan menyeret pertumbuhan laba menuju musim pendapatan kuartal ketiga akhir pekan ini dan selama bulan depan.
Di tempat lain, Evergrande masih belum membayar investor obligasi. Beberapa pemegang obligasi mengatakan bahwa mereka belum menerima uang mereka, sehingga total bunga yang harus dibayar pengembang menjadi 148 juta dolar AS.
Dari komoditas, harga minyak WTI cenderung stabil di level 80 dolar AS per barel. Sementara harga batu bara naik signifikan setelah Provinsi Shanxi menangguhkan produksi 60 tambang batubara karena hujan deras pada pekan lalu menyebabkan tanah longsor di banyak kota.
Adapun penghentian produksi tambang batubara di Shanxi menambah tekanan baru pada China yang sudah berjuang dengan krisis energi yang telah menyebabkan penjatahan listrik untuk pabrik-pabrik dan bahkan menyebabkan pemadaman di pemukiman penduduk.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 269,36 poin atau 0,95 persen ke 28.228,84, indeks Hang Seng turun 260,81 atau 0,99 persen ke 25.074,28, dan indeks Straits Times terkoreksi 17,38 poin atau 0,56 persen ke 3.096,11.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
IHSG dibuka menguat 2,62 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.462,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,61 poin atau 0,06 persen ke posisi 942,16.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mixed. Minimnya sentimen dalam negeri dan aksi tunggu pasar pada laporan kinerja kuartal III menjadi penggerak indeks hari ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (12/10).
Baca juga: Emas bertahan stabil di Asia, investor fokus pada data pekerjaan AS
Di bursa AS, mayoritas indeks kembali terkoreksi pada awal pekan karena investor mempertimbangkan tanda-tanda inflasi yang sedang berlangsung dan tantangan terkait pasokan, serta menunggu lebih banyak data tentang pendapatan perusahaan.
Bank-bank besar siap untuk melaporkan minggu ini seperti JPMorgan Chase (JPM), Bank Amerika (BACA), Morgan Stanley (NONA) dan Goldman Sachs (GS).
Sementara itu, kenaikan lebih lanjut dalam harga komoditas meningkatkan kekhawatiran atas inflasi menuju musim pendapatan perusahaan.
Bagi investor, kenaikan harga komoditas secara luas telah mengancam akan memberikan tekanan lebih lanjut pada marjin perusahaan.
Perusahaan telah bergulat dengan sejumlah tantangan sisi penawaran, termasuk kemacetan pelabuhan dan kelangkaan tenaga kerja, yang diperkirakan akan menyeret pertumbuhan laba menuju musim pendapatan kuartal ketiga akhir pekan ini dan selama bulan depan.
Di tempat lain, Evergrande masih belum membayar investor obligasi. Beberapa pemegang obligasi mengatakan bahwa mereka belum menerima uang mereka, sehingga total bunga yang harus dibayar pengembang menjadi 148 juta dolar AS.
Dari komoditas, harga minyak WTI cenderung stabil di level 80 dolar AS per barel. Sementara harga batu bara naik signifikan setelah Provinsi Shanxi menangguhkan produksi 60 tambang batubara karena hujan deras pada pekan lalu menyebabkan tanah longsor di banyak kota.
Adapun penghentian produksi tambang batubara di Shanxi menambah tekanan baru pada China yang sudah berjuang dengan krisis energi yang telah menyebabkan penjatahan listrik untuk pabrik-pabrik dan bahkan menyebabkan pemadaman di pemukiman penduduk.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 269,36 poin atau 0,95 persen ke 28.228,84, indeks Hang Seng turun 260,81 atau 0,99 persen ke 25.074,28, dan indeks Straits Times terkoreksi 17,38 poin atau 0,56 persen ke 3.096,11.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021