Balai Besar MKG Wilayah I Medan membangun masyarakat Barus menjadi masyarakat yang tanggap gempabumi dan tangguh tsunami lewat Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) yang digelar di Balai Pertemuan Andam Dewi, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (29/9).

Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan, Hartanto, ST, MM, selaku penanggung jawab kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) mendorong masyarakat pesisir pantai Barat Sumatera di daerah Barus untuk tanggap gempabumi dan tangguh tsunami.

Kegiatan ini juga dihadiri secara daring oleh Deputi Bidang Geofisika Dr. Ir. Muhammad Sadly, M. Eng, Komisi V DPR RI, drh. Jhoni Allen Marbun, MM, dan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Bambang Setiyo Prayitno.

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Geofisika, Muhammad Sadly menjelaskan, SLG merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah, sekaligus membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat siaga gempa dan tsunami di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Kami yakin seluruh potensi masyarakat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tapanuli Tengah, mampu bekerja sama melakukan upaya-upaya mitigasi untuk mewujudkan masyarakat siaga gempa dan tsunami,” ujarnya.

Sementara itu, Komisi V DPR RI, Jhoni Allen Marbun mengajak masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mampu segera bangkit, dan mengambil pelajaran berharga atas peristiwa gempabumi yang telah terjadi dengan segera mewujudkan masyarakat siaga gempa dan tsunami demi keselamatan bersama.

“Harapan kita, dengan kegiatan ini terwujudnya masyarakat siaga tsunami di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, sehingga bernilai strategis untuk meningkatkan kepercayaan dan minat wisatawan maupun dunia usaha untuk semakin mengembangkan wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan pembangunan yang berbasis mitigasi bencana,” harapnya.

Sementara itu menurut Daryono, selaku Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan tsunami yang sebagai narasumber dalam kegiatan itu menjelaskan, Kabupaten Tapanuli Tengah diapit oleh 3 sumber gempa potensial yang bersumber dari zona subduksi, sesar Mentawai dan Sesar Semangko. Selain itu, aktivitas kegempaan di daerah Tapanuli Tengah, juga dipengaruhi oleh aktivitas patahan lokal seperti segmen Renun, Toru, Angkola dan Sumpur.
 
Sebelumnya Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, yang diwakili Kepala Pelaksana BPBD Tapteng, Safaruddin Ananda Nasution, S.STP, MM, menyampaikan ucapan terima kasih kepada BMKG atas pelaksanaan SLG. Di mana dengan adanya sekolah tersebut, masyarakat diharapkan semakin tanggap akan terjadinya bencana, baik itu gempa bumi dan juga tsunami. Dia juga berharap agar para peserta SLG dapat menjadi corong kepada masyarakat untuk menjelaskan apa itu tsunami, gempa bumi dan ciri-cirinya.

Marzuki Sinambela yang merupakan bagian dari kegiatan ini juga mengharapkan, SLG dapat membentuk komunitas Siaga Gempabumi dan tsunami di Barus, yang dapat diterapkan oleh masyarakat sekitar dengan memadukan kearifan lokal menghadapi bencana gempabumi dan tsunami.

Selain memberikan pemahaman, SLG ini juga memberikan pelatihan melakukan susur jalur evakuasi tsunami di pantai Barat Sumatera, tepatnya di wilayah Kecamatan Barus.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Danramil 01 Barus,  Kap. Inf Maradiun Parapat, Kapolsek Barus Iptu H. Panjaitan, perangkat kecamatan, kelurahan, masyarakat di sekitar Kecamatan Barus, Media ANTARA, RRI, TNI dan Polri.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021