Direktur PT Perkebunan Nusantara 2 (PTPN2) Irwan Perangin-angin menegaskan kolaborasi yang kuat antara pekerja generasi lama dan milenial akan menjaga eksistensi dan mendorong lebih cepat tercapainya kinerja yang baik/bagus perusahaan BUMN itu. 

"Dalam era Industri 4.0 dan era teknologi tidak bisa dipungkiri peran generasi milenial sangat dibutuhkan untuk kemajuan dan keberlangsungan eksistensi perusahaan. Tapi peran generasi sebelumnya tidak bisa ditinggalkan," ujar Irwan Perangin-angin di Deli Serdang, Jumat (24/9). 

Dia mengatakan itu dalam acara Board Of Management (BOM) Menyapa dengan topik “Living With Akhlak Values : Building a Superteam With Millenials" di Kantor Direksi PTPN2.

Acara yang dihadiri oleh Direksi, SEVP, seluruh Kepala Bagian dan menghadirkan motivator Mora Nasution itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Didampingi Senior Executive Vice President (SEVP) Operation RM Mulianta Sitepu, SEVP Business Support (BS) Syahriadi Siregar, dan SEVP Manajemen Aset (MA) Pulung Rinandoro, Irwan Perangin-angin menyebutkan, terbangunnya super tim atau tim yang kuat antara milenial dan generasi sebelumnya diyakini membuat PTPN2 semakin kuat ke depannya. 

Apalagi kalau semua tim menerapkan budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai standar nilai perilaku yang menjadi pedoman dalam berbudaya kerja. 

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menetapkan AKHLAK sebagai nilai-nilai utama, sekaligus pembentukan karakter di seluruh lingkungan BUMN dan itu harus dijalankan. 

"Manajemen menyadari bahwa bekerja secara kolaboratif antara generasi milenial dan generasi sebelumnya akan membuat perusahaan bekerja secara 'high speed' serta mampu melejit jauh ke depan melebihi target yang sudah ditentukan," katanya. 

Menjawab pertanyaan salah satu calon karyawan pimpinan angkatan 2020 dalam diskusi yang dikemas secara santai tentang kesulitan yang dihadapi kalangan pekerja milenial, dimana sulit diterima di lingkungan kerja, menurut Irwan Perangin-angin, pekerja milenial harus lebih komunikatif dalam penyampaian ide.  Kemudian bisa meyakinkan bahwa ide itu memang tepat. 

"Gali dan beri ide terus. Kemudian jangan bertahan di zona nyaman. Keluarlah dari zona nyaman sehingga akhirnya dapat diakui di lingkungan kerja," ujar Irwan. 

Mengenai pertanyaan bagaimana peran milenial terhadap percepatan optimalisasi aset PTPN2, Irwan Perangin-angin menegaskan, potensinya sangat besar. Namun, untuk bisa berperan dalam optimalisasi aset, menurut Direktur PTPN 2 itu, pekerja harus mengasah terus kemampuan komunikasi dan termasuk memahami betul soal aset. 

"Pahami di internal sebelum komunikasi ke pihak luar. Buat ide ide brilian untuk memberi kontribusi yang lebih baik ke perusahaan," katanya.

Irwan menegaskan, kinerja PTPN2 sudah jauh lebih baik sehingga sudah seharusnya menjadi kebanggaan bagi semua.

Motivator Mora Nasution, mengatakan, untuk memotivasi karyawan, pejabat pimpinan perlu juga memberi contoh yang lebih baik untuk bisa ditiru karyawan. 

"Pimpinan harus bisa menjadi motivator bagi karyawan. Harusnya budaya AKHLAK bisa mendorong semua karyawan PTPN2 memberi kontribusi yang lebih besar dalam kemajuan perusahaan," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021