Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) di bawah Kepemimpinan Dolly P.Pasaribu saat ini cukup fokus memerhatikan nasib petani. Salah satunya untuk menambah modal usaha petani.
"Tambahan modal itu bentuknya KUR (Kredit Usaha Rakyat) Tani, dan sudah di sosialisasikan kepada petani," kata Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dalam keteranganya diterima, Selasa (7/9).
Mengingat lebih kurang 80 persen masyarakat Tapsel bergantung pertanian, maka, menurut Dolly, kehidupan petani harus fokus dan terus di dorong agar kesejahteraannya meningkat.
Baca juga: Pemkab Tapsel salurkan pupuk cair untuk kelompok tani
"Selain itu SDM (Sumber Daya Manusia). Disamping tambahan modal usaha petani juga butuh tambahan ilmu (teknologi) agar produktivitas pertaniannya meningkat," tambahnya.
Kegiatan sosialisasi KUR Tani itu sendiri, katanya, dilaksanakan di Istana Hasadaon, Sayur Matinggi pada Senin (5/9) kerjasama BNI, Jasindo dan Bulog. "Jadi KUR Tani ini cukup positif dapat membantu petani apalagi masa COVID-19 saat ini," katanya.
Sementara Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar yang turut sebagai narasumber, mengatakan sosialisasi KUR itu di ikuti 203 orang dengan target luasan lahan 858,25 Ha di 10 dari 15 kecamatan se Tapsel.
"Target pemanfaatan KUR kali ini petani padi yang terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Penyukuh Pertanian). Hal ini dilakukan mengantisipasi jasa tengkulak dalam pemenuhan saprodi," tegasnya.
Adapun KUR Tani yang di sosialisasikan fokus flapon 0 hingga Rp.10 juta per penerima KUR (maksimum satu hektare). Tujuannya memudahkan akses modal bagi petani komoditi padi sawah.
"Tdak pakai agunan. Bunga 6 persen per sekali panen (4 bulan). Bila terjadi puso (kerusakan 75 persen) maka di tanggung Jasindo selaku pihak asuransi. Manakala harga gabah rendah Bulog siap menyerap panen petani," katanya menyebut keuntungan lainnya.
Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dan Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar, kedua senada mengatakan bahwa program KUR Tani tidak lepas mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Tambahan modal itu bentuknya KUR (Kredit Usaha Rakyat) Tani, dan sudah di sosialisasikan kepada petani," kata Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dalam keteranganya diterima, Selasa (7/9).
Mengingat lebih kurang 80 persen masyarakat Tapsel bergantung pertanian, maka, menurut Dolly, kehidupan petani harus fokus dan terus di dorong agar kesejahteraannya meningkat.
Baca juga: Pemkab Tapsel salurkan pupuk cair untuk kelompok tani
"Selain itu SDM (Sumber Daya Manusia). Disamping tambahan modal usaha petani juga butuh tambahan ilmu (teknologi) agar produktivitas pertaniannya meningkat," tambahnya.
Kegiatan sosialisasi KUR Tani itu sendiri, katanya, dilaksanakan di Istana Hasadaon, Sayur Matinggi pada Senin (5/9) kerjasama BNI, Jasindo dan Bulog. "Jadi KUR Tani ini cukup positif dapat membantu petani apalagi masa COVID-19 saat ini," katanya.
Sementara Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar yang turut sebagai narasumber, mengatakan sosialisasi KUR itu di ikuti 203 orang dengan target luasan lahan 858,25 Ha di 10 dari 15 kecamatan se Tapsel.
"Target pemanfaatan KUR kali ini petani padi yang terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Penyukuh Pertanian). Hal ini dilakukan mengantisipasi jasa tengkulak dalam pemenuhan saprodi," tegasnya.
Adapun KUR Tani yang di sosialisasikan fokus flapon 0 hingga Rp.10 juta per penerima KUR (maksimum satu hektare). Tujuannya memudahkan akses modal bagi petani komoditi padi sawah.
"Tdak pakai agunan. Bunga 6 persen per sekali panen (4 bulan). Bila terjadi puso (kerusakan 75 persen) maka di tanggung Jasindo selaku pihak asuransi. Manakala harga gabah rendah Bulog siap menyerap panen petani," katanya menyebut keuntungan lainnya.
Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dan Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar, kedua senada mengatakan bahwa program KUR Tani tidak lepas mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021