Pemkab Dairi, Sumatera Utara fokus pada penurunan angka stunting dengan berbagai upaya terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di daerah itu.

Bupati Dairi  Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Selasa (7/9) mengatakan Pemkab Dairi telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting.

Hal ini terwujud dalam APBD Kabupaten Dairi Tahun 2020, APBD tahun 2021, dan R.APBD tahun 2022. Kegiatan dimaksud terdiri dari 11 program dan 37 kegiatan tersebar di 8 OPD yang terlibat di tahun 2020 dan 9 OPD tahun 2021.

Baca juga: Pemkab Dairi prioritaskan tujuh program pada 2022

Sementara untuk penggunaan Dana Desa dalam Penurunan Stunting mengalami peningkatan di tahun 2021 berkat adanya Perbup Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peran Desa dalam Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting.

Dalam aksi ke 5 pembinaan kader pembangunan manusia, Bupati Eddy mengatakan telah ditetapkan 161 kader pembangunan manusia yang berasal dari kader posyandu, guru, paud dan kader kesehatan lainnya.

Selain itu, sebanyak 45 kader pengembangan manusia (KPM) di desa telah mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan materi PMBA.

"Pemerintah satu visi untuk ke luar dari permasalahan stunting yang sangat mengkhawatirkan ini," katanya.

Untuk aksi ke 6, lanjut dia, OPD yang telibat dalam penanganan stunting melakukan perbaikan sistem data berdasarkan assesment data dari aplikasi ePPGBM, DAPODIK, dan SIKS NG dan ePKH.

Sementara daftar prioritas isu yang ditangani di 3 bulan mendatang yakni mendata jumlah anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini serta mendata jumlah orangtua yang mengikuti kelas parenting.

"Dalam 1 tahun ke depan akan dilakukan peningkatan berdirinya PAUD di desa yang belum memiliki PAUD. Kita juga terus meningkatkan dana operasional termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusianya," katanya.

Sedangkan di dalam aksi ke-7 pengukuran dan publikasi.Beberapa instansi terkait seperti Dinas Kesehatan melakukan pengukuran dan penimbangan balita di POSYANDU dan upload data ke aplikasi e-PPGBM.

"Berdasarkan hasil analisis data pengukuran tingkat Kabupaten Dairi, angka stunting di tahun 2019 mengalami penurunan dari 39,27% menjadi 18,35% di tahun 2021," katanya.

Sedangkan terkait prevelensi stunting desa lokus tahun 2020, bupati mengatakan, dari hasil analisis data, terdapat 19 desa yang mengalami penurunan angka prevelensi stunting, sementara 1 desa yang menjadi lokus stunting mengalami peningkatan angka prevelensi stunting.

"Ini perlu kerjasama yang baik dari segenap pihak agar penurunan angka stunting dapat tercapai di Kabupaten Dairi", kata Bupati.

Selanjutnya di aksi ke 8 yakni review kerja. Secara umum, kata dia, anggaran di OPD efektif dilakukan dimana dinas kesehatan pengguna anggaran terbesar yakni sebesar 86 persen.

"Kami mengimbau agar penggunaan dana desa juga dapat ditingkatkan untuk penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Dairi," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021