Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengimbau warga Kota Medan, Sumatera Utara, yang terpapar COVID-19 dengan gejala tertentu melakukan isolasi di fasilitas isolasi terpusat (isoter) agar cepat pulih karena ditangani tenaga kesehatan mumpuni.
Imbauan ini disampaikan Sigit saat memimpin rapat penanganan pandemi COVID-19 dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Medan, Sabtu (14/8).
"Mengimbau dan mengajak masyarakat yang isolasi mandiri (isoman) untuk melakukan isolasi di isoter yang telah disediakan. Di lokasi isoter pasien langsung dalam pengawasan tenaga kesehatan," kata Sigit dikutip dari keterangan pers Divisi Humas Polri.
Menurut Sigit, isoter disediakan pemerintah untuk membantu masyarakat yang menjalani isolasi mandiri agar lebih aman dan nyaman karena diawasi petugas kesehatan.
Baca juga: Lansia dengan komorbid boleh disuntik vaksin COVID-19
Menjalani isolasi di fasilitas isoter, kata Sigit, dapat melindungi keluarga dan kerabat dari paparan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Isoter dilengkapi dengan segala fasilitas yang membuat masyarakat merasa nyaman dan tenang sehingga pemulihan bakal cepat terjadi," ujarnya.
Mantan Kapolda Banten itu mendorong Forkopimda Medan menambah jumlah lokasi isoter dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa isolasi di fasilitas isoter lebih baik untuk percepatan pemulihan.
"Menambah tempat tidur di fasilitas isolasi terpadu dengan memanfaatkan balai diklat, GOR, dan gedung sekolah," ujar Sigit.
Dalam rapat tersebut, Sigit mengingatkan Forkopimda Medan untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian di tengah pandemi dengan tetap menerapkan strategi pengedalian penyebaran COVID-19.
Baca juga: Memahami efek yang terjadi bila vaksin COVID-19 dosis kedua terlambat
Ia menyampaikan ekonomi Indonesia saat pandemi ini tumbuh sebesar 7,07 persen. Sedangkan perekonomian Sumatera Utara mulai tumbuh sekitar 4,94 persen.
"Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kami jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus positif COVID-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," ujar Sigit.
Di hadapan peserta rapat, Sigit menyampaikan strategi mitigasi COVID-19 yang harus diperkuat, yakni menerapkan protokol kesehatan secara ketat, melakukan testing, tracing, dan treatment' atau 3T intens, dan melakukan akselerasi vaksinasi.
Usai memimpin rapat bersama, Panglima TNI dan Kapolri meninjau salah satu isoter di Hotel Soechi. Dalam peninjauan tersebut, kedua jenderal itu memantau langsung proses atau alur penanganan warga yang terpapar COVID-19 dengan gejala tertentu.
Baca juga: Apa yang harus dilakukan jika terlambat vaksin kedua?
Isoter di Hotel Soechi menyediakan ruang perawatan dengan kapasitas 247 tempat tidur atau kamar yang dilengkapi tabung oksigen berukuran besar sebanyak 50 tabung sehingga kebutuhan oksigen mencukupi.
Untuk bisa menjalani isolasi di isoter tersebut, pasien suspek COVID-19 dengan hasil swab Antigen atau PCR positif bisa datang ke pendaftaran untuk segera ditangani dokter dan perawat.
Sebelumnya dilakukan skrining terhadap pasien yang bisa menjalani isolasi di fasilitas isoter dengan kriteria, orang tanpa gejala, atau memiliki keluhan ringan dengan saturasi oksigen lebih dari 90 persen.
Apabila memenuhi kriteria, maka dilakukan isolasi selama 10 hingga 14 hari. Jika terjadi perburukan atau muncul gejala lain seperti saturasi oksigen kurang dari 90 persen, langsung dilakukan rujukan ke rumah sakit yang tersedia kamar perawatan khusus pasien COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Imbauan ini disampaikan Sigit saat memimpin rapat penanganan pandemi COVID-19 dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Medan, Sabtu (14/8).
"Mengimbau dan mengajak masyarakat yang isolasi mandiri (isoman) untuk melakukan isolasi di isoter yang telah disediakan. Di lokasi isoter pasien langsung dalam pengawasan tenaga kesehatan," kata Sigit dikutip dari keterangan pers Divisi Humas Polri.
Menurut Sigit, isoter disediakan pemerintah untuk membantu masyarakat yang menjalani isolasi mandiri agar lebih aman dan nyaman karena diawasi petugas kesehatan.
Baca juga: Lansia dengan komorbid boleh disuntik vaksin COVID-19
Menjalani isolasi di fasilitas isoter, kata Sigit, dapat melindungi keluarga dan kerabat dari paparan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Isoter dilengkapi dengan segala fasilitas yang membuat masyarakat merasa nyaman dan tenang sehingga pemulihan bakal cepat terjadi," ujarnya.
Mantan Kapolda Banten itu mendorong Forkopimda Medan menambah jumlah lokasi isoter dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa isolasi di fasilitas isoter lebih baik untuk percepatan pemulihan.
"Menambah tempat tidur di fasilitas isolasi terpadu dengan memanfaatkan balai diklat, GOR, dan gedung sekolah," ujar Sigit.
Dalam rapat tersebut, Sigit mengingatkan Forkopimda Medan untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian di tengah pandemi dengan tetap menerapkan strategi pengedalian penyebaran COVID-19.
Baca juga: Memahami efek yang terjadi bila vaksin COVID-19 dosis kedua terlambat
Ia menyampaikan ekonomi Indonesia saat pandemi ini tumbuh sebesar 7,07 persen. Sedangkan perekonomian Sumatera Utara mulai tumbuh sekitar 4,94 persen.
"Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kami jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus positif COVID-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," ujar Sigit.
Di hadapan peserta rapat, Sigit menyampaikan strategi mitigasi COVID-19 yang harus diperkuat, yakni menerapkan protokol kesehatan secara ketat, melakukan testing, tracing, dan treatment' atau 3T intens, dan melakukan akselerasi vaksinasi.
Usai memimpin rapat bersama, Panglima TNI dan Kapolri meninjau salah satu isoter di Hotel Soechi. Dalam peninjauan tersebut, kedua jenderal itu memantau langsung proses atau alur penanganan warga yang terpapar COVID-19 dengan gejala tertentu.
Baca juga: Apa yang harus dilakukan jika terlambat vaksin kedua?
Isoter di Hotel Soechi menyediakan ruang perawatan dengan kapasitas 247 tempat tidur atau kamar yang dilengkapi tabung oksigen berukuran besar sebanyak 50 tabung sehingga kebutuhan oksigen mencukupi.
Untuk bisa menjalani isolasi di isoter tersebut, pasien suspek COVID-19 dengan hasil swab Antigen atau PCR positif bisa datang ke pendaftaran untuk segera ditangani dokter dan perawat.
Sebelumnya dilakukan skrining terhadap pasien yang bisa menjalani isolasi di fasilitas isoter dengan kriteria, orang tanpa gejala, atau memiliki keluhan ringan dengan saturasi oksigen lebih dari 90 persen.
Apabila memenuhi kriteria, maka dilakukan isolasi selama 10 hingga 14 hari. Jika terjadi perburukan atau muncul gejala lain seperti saturasi oksigen kurang dari 90 persen, langsung dilakukan rujukan ke rumah sakit yang tersedia kamar perawatan khusus pasien COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021