Sejumlah petani di Desa Purba Tua, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan mulai giat mengolah pupuk kompos untuk tanaman pertaniannya. 

Salah satunya Pandapotan Simanjuntak Ketua Kelompok Tani Talas Beneng Unang Caci Baen Diho, Desa Purba Tua, Tano Tombangan Angkola. 

Kepada ANTARA, Rabu (11/8), Pandapotan, berasalan bahwa kelompok taninya menyadari betul penggunaan pupuk kimia dalam waktu lama akan berdampak negatif pada tanah.

Baca juga: 10 Agustus, sembuh COVID-19 Tapsel nihil

"Tanah yang sebelumnya sumbur akan semakin menurun kualitasnya. Karenanya, untuk budidaya talas beneng yang mulai kami kembangkan ini kami gunakan kompos buatan sendiri," katanya. 

Menurutnya, selain hara tanah menjadi subur produktivitas lahan pertanian hasil organik (bertani secara ramah lingkungan) akan dapat lebih meningkat di banding menggunakan pupuk kimia.

Adapun bahan-bahan pupuk kompos olahan Kelompok Tani Talas Beneng Unang Caci Baen Diho memanfaatkan bahan-bahan alami. Mulai sekam padi, kulit pinang, bonggol pisang, kuoit durian, kulit coklat, batang pepaya, daun oangkal jagung yang di panen.

"Dengan rasio ukuran sebanding, setiap bahan itu dipermentasi menggunakan cairan EM 4 ditambah air cucian beras dan dibiarkan sekitar 3 minggu lalu sudah bisa dipergunakan menjadi pupuk organik," ujarnya. 

Lebih sudah 6000 kilogram (6 ton) stok pupuk organik hasil olahan Kelompok Tani Talas Beneng Unang Caci Baen Diho saat ini, dengan harga seribu rupiah per kilogram bagi yang berminat, katanya. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021