Founder dan Principal Paris Dela Mode Fashion School, Hesty Maureen memaparkan jenis pembayaran digital populer di Indonesia antara lain, mobile banking, internet banking, SMS banking, dan uang elektronik.
Hal itu ia sampaikan pada webiner Literasi Digital untuk Labuhanbatu, Kamis (22/7).
Ia mengatakan keuntungan berbelanja tanpa uang tunai atau cashless ialah Kenyamanan, terdapat diskon atau potongan harga, kontrol terhadap pengeluaran, disiplin terhadap pemasukan dan pengeluaran, resiko lebih rendah, dan keuntungan lebih kecil.
Kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan mungkin merupakan motivator terbesar untuk go digital. Ini merupakan pilihan pengeluaran yang lebih aman dan mudah saat seseorang berpergian.
Baca juga: Praktisi IT: Pentingnya memiliki digital skill di masa pandemi COVID-19
Uang elektronik merupakan nilai uang yang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip.
Manfaat uang elektronik antara lain, memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa uang tunai serta tidak menerima kembalian uang receh atau dalam bentuk barang.
Resiko dalam uang elektronik diantaranya, hilang dan dapat digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab serta masih kurang pahamnya pengguna dalam menggunakan uang elektronik. Jenis dompet digital meliputi, gopay, dana, linkaja, ovo, dan shopeepay.
Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh I Gede Putu Krisna Juliharta (Wakil Ketua III STMIK Primakara dan Praktisi TIK).
Krisna membahas cyber crime merupakan suatu tindakan atau kejadian yang berkaitan dengan teknologi komputer dimana seseorang mendapatkan keuntungan dengan merugikan pihak lain.
Jenis-jenis cyber crime meliputi, peretasan, hacking, carding, penyebaran konten illegal, phising, cyber bullying, dan penipuan online.
Tips agar tidak mudah tertipu di media sosial antara lain, tidak sembarangan membagikan data pribadi, membuat password dan pin yang kuat dan diubah secara berkala, selalu perbarui perangkat lunak gawai dan laptop, cek status izin fintech di situs OJK, serta selalu waspada saat mengklik tautan yang mencurigakan.
Webinar diakhiri oleh, Yulie Sucita (Influencer dengan Followers 10,6 Ribu). Yullie menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, manfaat uang elektronik antara lain.
Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa uang tunai serta tidak menerima kembalian uang receh atau dalam bentuk barang.
Tips agar tidak mudah tertipu di media sosial antara lain, tidak sembarangan membagikan data pribadi, membuat password dan pin yang kuat dan diubah secara berkala, selalu perbarui perangkat lunak gawai dan laptop, cek status izin fintech di situs OJK, serta selalu waspada saat mengklik tautan yang mencurigakan.
Masyarakat dapat memulai mengatur pola pikir di digital dengan melakukan yang bermanfaat untuk jangan pendek dan panjang, beli yang dibutuhkan bukan diinginkan, selalu penasaran dan bersikap kritis, serta adaptif.
Etika pelayanan bisnis di media digital antara lain, komunikatif dalam pemasaran, jujur dengan memberika foto asli produk yang dijual, sesuaikan estimasi waktu dalam deskripsi dengan situasi stock barang.
bersikap rendah hati dan membuka diri untuk dikritik dan dipuji, serta bertanggung jawab dengan memberikan pelayanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Hal itu ia sampaikan pada webiner Literasi Digital untuk Labuhanbatu, Kamis (22/7).
Ia mengatakan keuntungan berbelanja tanpa uang tunai atau cashless ialah Kenyamanan, terdapat diskon atau potongan harga, kontrol terhadap pengeluaran, disiplin terhadap pemasukan dan pengeluaran, resiko lebih rendah, dan keuntungan lebih kecil.
Kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan mungkin merupakan motivator terbesar untuk go digital. Ini merupakan pilihan pengeluaran yang lebih aman dan mudah saat seseorang berpergian.
Baca juga: Praktisi IT: Pentingnya memiliki digital skill di masa pandemi COVID-19
Uang elektronik merupakan nilai uang yang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip.
Manfaat uang elektronik antara lain, memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa uang tunai serta tidak menerima kembalian uang receh atau dalam bentuk barang.
Resiko dalam uang elektronik diantaranya, hilang dan dapat digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab serta masih kurang pahamnya pengguna dalam menggunakan uang elektronik. Jenis dompet digital meliputi, gopay, dana, linkaja, ovo, dan shopeepay.
Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh I Gede Putu Krisna Juliharta (Wakil Ketua III STMIK Primakara dan Praktisi TIK).
Krisna membahas cyber crime merupakan suatu tindakan atau kejadian yang berkaitan dengan teknologi komputer dimana seseorang mendapatkan keuntungan dengan merugikan pihak lain.
Jenis-jenis cyber crime meliputi, peretasan, hacking, carding, penyebaran konten illegal, phising, cyber bullying, dan penipuan online.
Tips agar tidak mudah tertipu di media sosial antara lain, tidak sembarangan membagikan data pribadi, membuat password dan pin yang kuat dan diubah secara berkala, selalu perbarui perangkat lunak gawai dan laptop, cek status izin fintech di situs OJK, serta selalu waspada saat mengklik tautan yang mencurigakan.
Webinar diakhiri oleh, Yulie Sucita (Influencer dengan Followers 10,6 Ribu). Yullie menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, manfaat uang elektronik antara lain.
Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa uang tunai serta tidak menerima kembalian uang receh atau dalam bentuk barang.
Tips agar tidak mudah tertipu di media sosial antara lain, tidak sembarangan membagikan data pribadi, membuat password dan pin yang kuat dan diubah secara berkala, selalu perbarui perangkat lunak gawai dan laptop, cek status izin fintech di situs OJK, serta selalu waspada saat mengklik tautan yang mencurigakan.
Masyarakat dapat memulai mengatur pola pikir di digital dengan melakukan yang bermanfaat untuk jangan pendek dan panjang, beli yang dibutuhkan bukan diinginkan, selalu penasaran dan bersikap kritis, serta adaptif.
Etika pelayanan bisnis di media digital antara lain, komunikatif dalam pemasaran, jujur dengan memberika foto asli produk yang dijual, sesuaikan estimasi waktu dalam deskripsi dengan situasi stock barang.
bersikap rendah hati dan membuka diri untuk dikritik dan dipuji, serta bertanggung jawab dengan memberikan pelayanan.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021