Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Sumatera Utara, melaporkan kepada pemerintah pusat bahwa cadangan vaksin COVID-19 di daerah ini sangat minim, sehingga penyuntikan dosis kedua terlambat dilakukan.

"Sudah kita sampaikan kemarin di rapat koordinasi evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 di luar Jawa-Bali," ucap Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Kamis (29/7) 

Baca juga: 6.926 nasabah Pegadaian Kanwil I Medan dapat restrukturisasi kredit

Dalam rapat digelar secara daring itu, lanjut dia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin rapat sempat meminta tanggapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sebab, kata Wali Kota, tidak sedikit warga kota yang bertanya-tanya akan keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua yang dikhawatirkan pada sia-sianya penyuntikan dosis pertama.

"Alhamdulillah, Pak Menkes bilang dalam waktu dekat Kementerian Kesehatan mendistribusikan vaksin ke daerah. Diharapkan, Agustus persediaan vaksin akan membaik," ujar Bobby.

Wali Kota juga menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Kota Medan, di antaranya positivity rate (rasio kasus warga terpapar) mencapai angka 23 persen dengan jumlah testing (pemeriksaan) 2.900 per hari.

"Saat ini, testing memang kita tingkatkan dari sebelumnya masih di bawah 2.000 per hari," sebut Bobby Nasution.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021