Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menceritakan kunci kemenangannya atas wakil Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda ialah bermain tenang tetapi efektif dalam melakukan serangan balasan.
"Alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan hari ini, pertandingan yang cukup berat tapi bisa kami lewati. Hari ini kami menekan duluan, polanya bisa dapat serangan dulu," ujar Ahsan lewat keterangan resmi PBSI, Kamis (29/7).
Pada babak perempat final di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, The Daddies menang rubber game 21-14, 16-21, 21-9.
Pada gim kedua, pasangan peringkat dua ini banyak melakukan kesalahan sehingga menambah semangat lawan untuk terus menekan. Dalam tekanan itu, The Daddies pun menjadi tergesa-gesa dan membuat permainan menjadi lebih tidak terkendali.
Baca juga: "Ratu kupu-kupu" China catatkan rekor Olimpiade renang 200m
"Di gim ketiga kami coba lebih tenang dan main satu-satu dan tidak kencang, itu membuat mereka jadi tidak enak mainnya," kata Hendra.
Hendra/Ahsan juga mengungkapkan pola permainan Kamura/Sonoda tidak berubah dibanding pertemuan-pertemuan sebelumnya.
"Pola permainan mereka kurang lebih sama dengan bermain bola panjang-panjang. Jadi kami memang sudah antisipasi dan menerapkan pola yang sama seperti pertemuan sebelumnya," Hendra menambahkan.
Masuk ke semifinal, The Daddies hanya ingin fokus ke laga yang akan digelar hari Jumat, dengan menghadapi Lee Yang/Wang Chi-Lin dari Taiwan.
"Kami tidak mau memikirkan medali dulu, masih ada beberapa pertandingan lagi dan lawannya pasti berat. Jadi mau fokus dan mempersiapkan diri saja," ujar Ahsan.
Sayangnya, kemenangan Hendra/Ahsan tidak diikuti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Minions harus mengakui keunggulan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua gim langsung 14-21, 17-21 di perempat final.
"Pastinya peluru Indonesia di ganda putra berkurang ya karena tadinya kita punya dua, sekarang tinggal satu. Tapi kami mau coba fokus ke pertandingan kami saja, tidak mau terlalu mikir ke sana," tutur Ahsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan hari ini, pertandingan yang cukup berat tapi bisa kami lewati. Hari ini kami menekan duluan, polanya bisa dapat serangan dulu," ujar Ahsan lewat keterangan resmi PBSI, Kamis (29/7).
Pada babak perempat final di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, The Daddies menang rubber game 21-14, 16-21, 21-9.
Pada gim kedua, pasangan peringkat dua ini banyak melakukan kesalahan sehingga menambah semangat lawan untuk terus menekan. Dalam tekanan itu, The Daddies pun menjadi tergesa-gesa dan membuat permainan menjadi lebih tidak terkendali.
Baca juga: "Ratu kupu-kupu" China catatkan rekor Olimpiade renang 200m
"Di gim ketiga kami coba lebih tenang dan main satu-satu dan tidak kencang, itu membuat mereka jadi tidak enak mainnya," kata Hendra.
Hendra/Ahsan juga mengungkapkan pola permainan Kamura/Sonoda tidak berubah dibanding pertemuan-pertemuan sebelumnya.
"Pola permainan mereka kurang lebih sama dengan bermain bola panjang-panjang. Jadi kami memang sudah antisipasi dan menerapkan pola yang sama seperti pertemuan sebelumnya," Hendra menambahkan.
Masuk ke semifinal, The Daddies hanya ingin fokus ke laga yang akan digelar hari Jumat, dengan menghadapi Lee Yang/Wang Chi-Lin dari Taiwan.
"Kami tidak mau memikirkan medali dulu, masih ada beberapa pertandingan lagi dan lawannya pasti berat. Jadi mau fokus dan mempersiapkan diri saja," ujar Ahsan.
Sayangnya, kemenangan Hendra/Ahsan tidak diikuti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Minions harus mengakui keunggulan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua gim langsung 14-21, 17-21 di perempat final.
"Pastinya peluru Indonesia di ganda putra berkurang ya karena tadinya kita punya dua, sekarang tinggal satu. Tapi kami mau coba fokus ke pertandingan kami saja, tidak mau terlalu mikir ke sana," tutur Ahsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021