Pihak Pertamina telah melakukan peremajaan terhadap pohon mangrove yang mati di kawasan Marketing Operation Region I Terminal BBM Kota Sibolga atau Depot Sibolga beberapa waktu lalu. 

Penyebab matinya pohon yang berfungsi untuk mengurangi erosi itu diduga karena lepasnya penutup BBM depot Pertamina saat menuju terminal, sehingga merembes ke area hutan mangrove yang ditanam Pemkot Sibolga tahun 2014 lalu.

“Itu tidak menimbulkan pencemaran hanya rembesan saja dan telah ditanggulangi, dan hari ini akan diremajakan kembali sebanyak 1.000 bibit mangrove ukuran 1 meter bersama Dinas LH Pemkot Sibolga. Terima kasih,” tulis Taufikurachman selaku Unit Manager Comunication Relation & CSR Pertamina Region Sumbagut, menjawab ANTARA, Senin (19/7).

Baca juga: Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Sibolga 46 orang, ruang isolasi ditambah

Terpisah, Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga, Hendra Darmalius, mengatakan, bahwa pihak dari Depot pertamina Sibolga sudah melaporkan kepada PKPLH bahwasanya kejadian tersebut benar dan pihaknya akan bersedia menggantinya.

"Berdasarakan dari laporan mereka, kejadian itu terjadi pada tanggal 23 Mei 2021, yang diduga adanya salah satu pipa mereka mengalami kebocoran, sehingga mengakibat hutan mangrove mengalami kerusakan bahkan sejumlah pohan di lokasi mati, dan mereka juga telah berjanji siap untuk menanamnya kembali,” ujarnya.

Dan dari hasil uji labotorium yang dilakukan pihak Depot Pertamina Sibolga menyebutkan, sudah tidak ada lagi ditemukan zat minyak yang menghambat untuk dilakukan penanaman ulang, kata Hendra menjelaskan.
 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021