Pemerintah Kota Medan menyatakan, dewasa ini tengah meningkatkan indeks literasi memanfaatkan digitalisasi di tengah pandemi COVID-19 setahun terakhir.

"Selain datang langsung ke perpustakaan, warga bisa memanfaatkan digitalisasi dengan mengakses e-blok dikelola Pemkot Medan, dan aplikasi IPUSNAS yang dikelola perpustakaan nasional," ucap Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Medan, Kamis (24/6).

Hal ini ditegaskannya usai menghadiri acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kota Medan oleh Perpustakaan Nasional bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan di Aula Bank Sumut Medan.

Baca juga: Pemkot Medan targetkan perbaiki drainase 60 km tahun ini

Wali Kota mengaku, saat ini Pemkot Medan beserta DPRD tengah membuat rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Perpustakaan yang salah satunya meningkatkan minat baca.

"Selain itu, Dinas Perpustakaan setempat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi dengan menghadirkan aplikasi e-book melalui aplikasi e-pusda Kota Medan," terangnya.

"Di era digital ini, penyuluhan minat baca kepada masyarakat tetap dilakukan. Kami juga mengingatkan pentingnya membaca buku cetak, karena mempunyai informasi lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan," jelas Wali Kota.

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, mengaku, pihaknya membangun sinergitas seluruh elemen, terutama civitas akademi perguruan tinggi se Indonesia demi meningkatkan Indeks Literasi Perpustakaan Nasional.

Perpustakaan Nasional, lanjut dia, dalam dua tahun terakhir telah menjadi perpustakaan terbaik di dunia dengan menyajikan jurnal ilmiah sekitar empat miliar artikel yang dapat di akses.

"Perpustakaan Nasional juga menjadi satu-satunya yang memiliki digital manajemen melalui aplikasi IPUSNAS. Melalui aplikasi ini, seluruh masyarakat Indonesia bisa membaca puluhan ribu buku," kata Syarif.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021