Dalam laga di National Arena, Bucharest, Rumania, Senin pukul 23.00 WIB nanti, hasil seri sudah cukup bagi kedua negara untuk lolos ke 16 besar, sebagai runner-up atau sebagai calon salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik, sedangkan menang makin meyakinkan mereka lolos ke fase gugur dengan status runner up atau bahkan juara jika Belanda kalah dan mereka menang dengan skor besar.

Keduanya sama-sama mengumpulkan tiga poin setelah kalah dan menang pada dua pertandingan terdahulu. Jika lolos ke-16 besar maka itu pertama kalinya mereka lakukan pada putaran final Euro, tapi bagi Austria bakal menjadi yang kedua dalam turnamen besar setelah Piala Dunia 1954 ketika finis peringkat ketiga turnamen itu.

Mereka sudah bertemu dua kali yang semuanya terjadi pada laga persahabatan sehingga ini pertama kali mereka bertemu dalam ajang turnamen.

Baca juga: Preview Euro 2020: Rusia siap redam Denmark

Euro 2020 menjadi istimewa bagi Ukraina karena kedua strikernya, Ukraina Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk, sukses menjebol gawang lawan gol pada laga pertama dan kedua Ukraina.

Namun di luar empat gol yang diciptakan pemain-pemainnya, yang menjadi kekhawatiran pelatih Ukraina Andriy Shevchenko adalah timnya tidak mencetak gol lebih banyak lagi, padahal banyak sekali peluang yang tercipta.

Ruslan Malinovskyi misalnya gagal menjalankan tugas algojo penalti ketika tendangan gelandang Atalanta ini dimentahkan penjaga gawang Makedonia Utara Stole Dimitrievski dalan pertandingan kedua.

Austria lebih tidak produktif lagi. Menang 3-1 melawan Makedonia pada laga pertama, malah digasak Belanda tanpa bisa membalas dengan skor 0-2.

Namun mereka kini bisa mengandalkan lagi striker Marko Arnautovic yang dilarang sekali pertandingan oleh UEFA karena selebrasi golnya yang melecehkan pemain lawan. Pemain yang sudah menciptakan 27 gol untuk Austria ini kemungkinan besar diturunkan menjadi starter laga melawan Ukraina ini.

Sebelum Euro 2020, baik Ukraina maupun Austria sudah dua kali mengikuti putaran final Euro, di antaranya karena mereka menjadi tuan rumah turnamen sepakbola empat tahunan sebenua Eropa ini. Austria sewaktu menjadi tuan rumah bersama Swiss pada 2008, sedangkan Ukraina saat menjadi tuan rumah bersama Polandia pada 2012.

Keduanya terjadi manakala Euro masih berformat 16 tim yang kemudian dibagi ke dalam empat grup sehingga hanya dua tim dari setiap grup yang masuk perempatfinal. Namun kini ada 24 tim yang dibagi ke dalam enam grup di mana empat tim berperingkat ketiga terbaik berhak lolos ke 16 besar mendampingi dua teratas dari masing-masing grup.

Tapi jika berbagi poin dalam laga ini, maka Ukraina dan Austria sama-sama berpeluang besar lolos sebagai runner up atau peringkat ketiga terbaik.

Tetapi cuma berharap memetik satu poin bakal membahayakan kedua. Oleh karena itu, baik Andriy Shevchenko maupun Franco Foda akan memasang formasi menyerang untuk memenangkan pertandingan ini. Menang adalah jaminan menggenggam tiket otomatis ke 16 besar.

Prediksi sebelas pemain pertama

Ukraina:
Georgiy Bushchan; Oleksandr Karavaev, Ilya Zabarnyi, Mykola Matviyenko, Vitaly Mykolenko; Ruslan Malinovskyi, Taras Stepanenko, Oleksandr Zinchenko; Andriy Yarmolenko, Roman Yaremchuk, Viktor Tsygankov

Austria: Daniel Bachmann; Aleksandar Dragovic, David Alaba, Martin Hinteregger; Stefan Lainer, Marcel Sabitzer, Xaver Schlager, Florian Grillitsch, Andreas Ulmer; Christoph Baumgartner, Marko Arnautovic

Skenario pertandingan

Andriy Shevchenko diperkirakan kembali memasang formasi 4-3-3 dengan misi menguasai lapangan tengah karena Ukraina menghadapi tim yang dihuni gelandang-gelandang petarung.

Shevchenko akan memasang gelandang-gelandang tipe serupa pada diri trio Ruslan Malinovskyi, Taras Stepanenko dan Oleksandr Zinchenko dengan yang disebut belakangan akan lebih berorientasi ke depan.

Mereka bertiga bisa menandingi superioritas legiun Bundesliga dalam skuad Austria di sektor tengah, yakni Xaver Schlager, Marcel Sabitzer dan Christoph Baumgartner.

Zinchenko cs akan mendapatkan pasokan dan perlindungan dari dua bek sayap, Oleksandr Karavaev di kanan dan Vitaly Mykolenko di kiri.

Karavaev dan Mykolenko juga bertugas menutup pergerakan Austria di sayap yang sekaligus memberikan perlindungan kepada duet bek tengah Ilya Zabarnyi dan Mykola Matviyenko yang memproteksi kiper Georgiy Bushchan.

Sepertiga terakhir lapangan Ukraina akan menjadi area operasi eksklusif duo striker Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk yang ditunjang Viktor Tsygankov yang sudah pulih dari cedera sebagai orang ketiga dalam serangan Ukraina.

Dari pihak Austria, pelatih Franco Foda sudah bisa memasang kembali striker Marko Arnautovic yang terkena larangan sekali bertanding karena selebrasi gol yang kontroversial.

Arnautovic akan diduetkan dengan Christoph Baumgartner sebagai ujung tombak kembar serangan Austria dalam format 3-5-2.

Jelas Austria ingin mendominasi lapangan tengah karena ini menjadi poros baik untuk melancarkan serangan maupun melapis pertahanan ketika agresi lawan menerjang daerah permainan sendiri.

Duet bek sayap, Stefan Lainer di kanan dan Andreas Ulmer di kiri, memikul tugas utama menutup kedua sayap permainan tidak diinvasi Ukraina. Due ini akan lebih aktif membantu tiga gelandang Marcel Sabitzer, Xaver Schlager dan Florian Grillitsch.

Tapi Grillitsch lebih berorientasi ke dalam melapis trio bek tengah Aleksandar Dragovic, David Alaba, dan Martin Hinteregger. Sistem akan beradaptasi jika Alaba kembali dibebaskan bergerak pada fase-fase tertentu pertandingan ketika tim serang tak mampu menjinakkan Ukraina. Akan halnya Daniel Bachmann, kiper ini tak tergantikan di depan gawang Austria.

Statistik penting kedua tim

Ukraina kalah 2-3 melawan Belanda dan menang 2-1 dari Makedonia Utara, sedangkan Austria menang 3-1 atas Makedonia Utara dan kalah 0-2 dari Belanda. Jadi sama-sama mengemas 3 poin.

Ini pertemuan ketiga Ukraina dengan Austria, namun yang pertama dalam pertandingan kompetitif. Kedua yang pertama adalah pertandingan persahabatan.

Ukraina pertama kali masuk putaran final Euro pada 2012 setelah lolos otomatis karena menjadi tuan rumah bersama dengan Polandia, sedangkan Euro 2020 adalah putaran final ketiga berturut-turut setelah juga lolos pada Euro 2016.

Sebelum mengalahkan Makedonia Utara pada pertandingan kedua Euro 2020, Ukraina kalah pada enam dari tujuh pertandingan putaran final Euro.

Ukraina tak terkalahkan selama kualifikasi setelah menang enam kali dan seri dua kali. Mereka salah satu dari lima tim yang tak terkalahkan selama kualifikasi Euro 2020 selain Belgia, Italia, Spanyol dan Denmark.

Ini pertama kali Ukraina lolos langsung dari kualifikasi grup setelah 2012 lolos otomatis karena menjadi tuan rumah, dan 2016 dari jalur playoff.

Ini putaran final Euro yang ketiga bagi Austria yang semuanya terjadi dalam kurun 12 tahun terakhir sejak menjadi tuan rumah Euro 2008.

Catatan Austria dalam putaran final Euro adalah 1 menang, 2 seri, 5 kalah.

Catatan terbaik Austria dalam turnamen besar adalah peringkat ketiga Piala Dunia 1954 .

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021