Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata upah harian buruh tani pada Mei 2021 naik sebesar 0,14 persen dibanding April 2021 yaitu menjadi Rp56.710 dari Rp56.629 per hari.
"Tapi karena terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di perdesaan sebesar 0,22 persen, maka secara riil upah buruh tani mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibanding April 2021 yaitu menjadi Rp52.431 dari Rp52.469 per hari," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (15/6)
Fenomena yang sama juga terjadi pada upah buruh bangunan yang naik tipis yakni 0,04 persen dibandingkan April 2021 menjadi Rp91.025 dari Rp90.989 per hari. Namun, karena selama Mei 2021 terjadi inflasi 0,32 persen, maka secara riil, upah buruh bangunan mengalami penurunan 0,28 persen menjadi Rp85.365 dari Rp85.605 per hari.
Baca juga: Sumatera Utara masuk dalam penggunaan QRIS terbesar
Sedangkan, rata-rata nominal upah buruh potong rambut wanita Mei 2021 dibanding April 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen menjadi Rp29.126 dari Rp29.027 per hari. Sementara upah riilnya naik sebesar 0,02 persen, yaitu menjadi Rp27.315 dari Rp27.310 per hari.
Sementara rata-rata nominal upah asisten rumah tangga Mei 2021 dibanding April 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen menjadi Rp424.164 dari Rp423.529. Sementara upah riilnya turun sebesar 0,17 persen, yaitu menjadi Rp397.792 dari Rp398.469 per bulan.
Diketahui upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.
Sedangkan, upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021