Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Drs H Ihwan Nasution berharap agar pemerintah daerah dapat mempertahankan berbagai program yang baik dan sudah berhasil semasa kepemimpinan Syahrul M.Pasaribu dan bila mungkin ditingkatkan.
"Contohnya dalam pembinaan keagamaan, sering disampaikan beliau (Syahrul) agar dalam setiap peringatan hari-hari besar Keagamaan harus ada nilai tambah," katanya kepada ANTARA di Sipirok, Kamis (15/4) mengingat kepemimpinan Tapsel 2021-2026 berganti ke pasangan Dolly P.Pasaribu-Rasyid Assaf Dongoran
Lalu, dimasa Syahrul pulalah lahir gagasan Safari Maulid, Safari Isra Mikraj dan Safari Muharrahman disamping safari Ramadhan yang melalui kegiatan seperti ini semakin mendekatkan pemimpin dengan rakyat sampai sekarang berlangsung dengan baik.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Tapsel rakor bersama Jokowi
Demikian halnya pemberian insentif untuk Nazir Masjid, Imam Masjid, Bilal Mayid, Guru BTQ Alquran, Guru Madrasyah, Guru Ponpes, P3N dan Guru sekolah Minggu, termasuk membangun Masjid Agung di Perkantoran Pemkab Tapsel yang saat ini ramai dikunjungi masyarakat luar Tapsel untuk berwisata Rohani.
"Khusus insentif yang telah dirintis bupati dua periode (2010-2015/2016-2021) Syahrul M.Pasaribu ini dapat terus berlanjut di era Dolly-Rasyid ke depan," harapnya.
Orang-orang yang menerima insentif ini jumlahnya ribuan orang tersebar di 15 kecamatan se Tapsel atau 212 Desa dan 36 Kelurahan sebagai bentuk perhatian (sehingga merasa dihargai-red) sebelumnya belum pernah.
Nazir Masjid jumlah menerima lebih kurang 443 orang, Imam Masjid (455 orang), Bilal Mayid (928 orang), Guru BTQ Alquran (819 orang), Guru MDT yakni Tingkat Madrasyah 281 orang, Guru Ponpes 539 orang, P3N (169 orang), tambah Guru Sekolah Minggu anak-anak 148 orang. Demikian juga halnya untuk ummat kristiani setiap tahunnya Pemkab memfasilitasi Perayaan Natal Oikumene.
Senada dengan Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Tapsel, Mahksan Dalimunthe agar kepemimpinan yang baru Dolly - Rasyid dapat mempertahankan pemberian insentif tersebut karena dinilai sangat bermanfaat dalam mengurusi terkait sosial keagamaan.
"Disamping membangun sinergitas, pemberian insentif seperti ini tidak lepas mendorong parstisipasi aktif para tokoh Agama dalam peningkatan program pembangunan yang berkeadilan pada bidang sosial keagamaan, sosial kemasyarakatan dan sosial lainnya," ujar keduanya.
Apresiasi
Disisi lain Kemenag dan Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren mengapresiasi masa kepemimpinan Syahrul M.Pasaribu selama dua periode (12 Agustus -17 Februari 2021) yang dalam pengelolaan keuangan daerah Tapsel berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tujuh (7) kali berturut-turut yakni mulai LKPD tahun 2014 s/d 2020.
"Kita semua harus bersyukur dan bangga dari 34 entitas yaitu 33 Kabupaten/Kota dan Pempropsu di Sumut, untuk LKPD TA 2020 Tapanuli Selatan yang pertama meraih opini WTP dari BKP-RI itu," ucap Ihwan dan Mahksan.
Mempertahankan WTP Non Pragraf enam kali berturut sebelumnya sudah "dihadiahi" DID Rp. 149, 892,503,000 bahkan berupa Dana Rakca/DID di tahun 2017 (atas WTP dan keberhasilan lainnya tahun 2016) sebesar 50 M lebih dan tahun 2020 (atas WTP dan keberhasilan lainnya tahun 2019) sebesar 52 M lebih bukanlah hal yang mudah.
"Bukan serta merta dan ujug-ujug opini WTP itu didapatkan kalau bukan sebuah bukti kepiawaian seorang pemimpin (Syahrul) dalam mengelola keuangan Negara dengan baik dan akuntable," ujar Ihwan yang juga Ketua PC NU (Nahdlatul Ulama) Tapsel itu.
Tentu dari berbagai prestasi yang di ukir dan ditinggalkan Syahrul M.Pasaribu selama kepemimpinannya berikutnya ke depan ini menjadi pelajaran dan bahan berharga bagi kepemimpinan berikutnya dan Pak Syahrul diminta untuk tidak melepaskan perhatiannya serta berbagi pengalamanlah untuk Tapsel maju ke depan.
"Mari kita doakan agar pemimpin yang sekarang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan lagi prestasi-prestasi yang telah di ukir Syahrul dalam rangka kemajuan berbagai program pembangunan baik infrastruktur, pemerintahan, umum, keuangan, sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya," tutup Ihwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Contohnya dalam pembinaan keagamaan, sering disampaikan beliau (Syahrul) agar dalam setiap peringatan hari-hari besar Keagamaan harus ada nilai tambah," katanya kepada ANTARA di Sipirok, Kamis (15/4) mengingat kepemimpinan Tapsel 2021-2026 berganti ke pasangan Dolly P.Pasaribu-Rasyid Assaf Dongoran
Lalu, dimasa Syahrul pulalah lahir gagasan Safari Maulid, Safari Isra Mikraj dan Safari Muharrahman disamping safari Ramadhan yang melalui kegiatan seperti ini semakin mendekatkan pemimpin dengan rakyat sampai sekarang berlangsung dengan baik.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Tapsel rakor bersama Jokowi
Demikian halnya pemberian insentif untuk Nazir Masjid, Imam Masjid, Bilal Mayid, Guru BTQ Alquran, Guru Madrasyah, Guru Ponpes, P3N dan Guru sekolah Minggu, termasuk membangun Masjid Agung di Perkantoran Pemkab Tapsel yang saat ini ramai dikunjungi masyarakat luar Tapsel untuk berwisata Rohani.
"Khusus insentif yang telah dirintis bupati dua periode (2010-2015/2016-2021) Syahrul M.Pasaribu ini dapat terus berlanjut di era Dolly-Rasyid ke depan," harapnya.
Orang-orang yang menerima insentif ini jumlahnya ribuan orang tersebar di 15 kecamatan se Tapsel atau 212 Desa dan 36 Kelurahan sebagai bentuk perhatian (sehingga merasa dihargai-red) sebelumnya belum pernah.
Nazir Masjid jumlah menerima lebih kurang 443 orang, Imam Masjid (455 orang), Bilal Mayid (928 orang), Guru BTQ Alquran (819 orang), Guru MDT yakni Tingkat Madrasyah 281 orang, Guru Ponpes 539 orang, P3N (169 orang), tambah Guru Sekolah Minggu anak-anak 148 orang. Demikian juga halnya untuk ummat kristiani setiap tahunnya Pemkab memfasilitasi Perayaan Natal Oikumene.
Senada dengan Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Tapsel, Mahksan Dalimunthe agar kepemimpinan yang baru Dolly - Rasyid dapat mempertahankan pemberian insentif tersebut karena dinilai sangat bermanfaat dalam mengurusi terkait sosial keagamaan.
"Disamping membangun sinergitas, pemberian insentif seperti ini tidak lepas mendorong parstisipasi aktif para tokoh Agama dalam peningkatan program pembangunan yang berkeadilan pada bidang sosial keagamaan, sosial kemasyarakatan dan sosial lainnya," ujar keduanya.
Apresiasi
Disisi lain Kemenag dan Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren mengapresiasi masa kepemimpinan Syahrul M.Pasaribu selama dua periode (12 Agustus -17 Februari 2021) yang dalam pengelolaan keuangan daerah Tapsel berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tujuh (7) kali berturut-turut yakni mulai LKPD tahun 2014 s/d 2020.
"Kita semua harus bersyukur dan bangga dari 34 entitas yaitu 33 Kabupaten/Kota dan Pempropsu di Sumut, untuk LKPD TA 2020 Tapanuli Selatan yang pertama meraih opini WTP dari BKP-RI itu," ucap Ihwan dan Mahksan.
Mempertahankan WTP Non Pragraf enam kali berturut sebelumnya sudah "dihadiahi" DID Rp. 149, 892,503,000 bahkan berupa Dana Rakca/DID di tahun 2017 (atas WTP dan keberhasilan lainnya tahun 2016) sebesar 50 M lebih dan tahun 2020 (atas WTP dan keberhasilan lainnya tahun 2019) sebesar 52 M lebih bukanlah hal yang mudah.
"Bukan serta merta dan ujug-ujug opini WTP itu didapatkan kalau bukan sebuah bukti kepiawaian seorang pemimpin (Syahrul) dalam mengelola keuangan Negara dengan baik dan akuntable," ujar Ihwan yang juga Ketua PC NU (Nahdlatul Ulama) Tapsel itu.
Tentu dari berbagai prestasi yang di ukir dan ditinggalkan Syahrul M.Pasaribu selama kepemimpinannya berikutnya ke depan ini menjadi pelajaran dan bahan berharga bagi kepemimpinan berikutnya dan Pak Syahrul diminta untuk tidak melepaskan perhatiannya serta berbagi pengalamanlah untuk Tapsel maju ke depan.
"Mari kita doakan agar pemimpin yang sekarang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan lagi prestasi-prestasi yang telah di ukir Syahrul dalam rangka kemajuan berbagai program pembangunan baik infrastruktur, pemerintahan, umum, keuangan, sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya," tutup Ihwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021