Bupati Tapanuli Selatan  Dolly P.Pasaribu menyebut sinergi berbagai elemen penting dalam setiap penanganan bencana utamanya menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Meski adanya TNI, Polri dan BPBD bukan berarti tugas setiap bencana bertumpu di tangan pemerintah saja. Namun seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu membantu apabila ada bencana termasuk karhutla yang harus dijaga agar tidak terjadi," katanya.

Bupati sampaikan itu melalui Sekda Tapsel Parulian Nasution, saat bertindak sebagai Irup Apel Gabungan antisipasi Karhutla 2021 dirangkai simulasi penanganan bencana (SAR) di Mako Brimobdasu Batalyon C, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel, Kamis. 

Baca juga: Ada 58 titik lokasi rawan karhutla di Tapanuli Tengah

Menurut Bupati dampak karhutla dapat merusak ekosistem, polusi yang dapat mengganggu kesehatan bahkan sampai ekonomi."Karenanya, kita semua mari waspada, sigap dan tanggap agar karhutla di daerah ini tidak terjadi," tegasnya.

Dalam simulasi menggambarkan bagaimana petugas bencana pemerintahan bersama elemen masyarakat lain bahu membahu menangani bencana. Mulai proses pendirian posko, evaluasi korban hingga memadamkan api bila terjadi Karhutla.

Kegiatan yang tetap memerhatikan protokol kesehatan ini juga dihadiri dan disaksikan Kapolres Tapsel AKBP Roman Smarhadana Elhaj,  Dandim 0212/TS Letkol (Inf) Rooy Chandra Sihombing, Kajari Tapsel, Ardian, Danyin 123/RW Mayor (Inf) Goklas Pirtahan Silaban, Danyon C Pelopor Brimobdasu Kompol Buala Zega, dan Subdenpom 1/2-3 Lettu (COM) Ongku Siregar dan sejumlah OPD serta Kabag jajaran Pemkab Tapsel. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021