Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo memperkirakan, pembangunan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi sepanjang 61,80 km dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi itu sekitar 0,45 persen.
"Keberadaan jalan Tol Medan - Tebing Tinggi itu harus mendapat dukungan dari semua pihak, " katanya di Medan, Sabtu.
Apalagi, saat ini perekonomian Sumut sedang tergerus akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Rayakan HUT Ke-43, Jasa Marga umumkan pemenang lomba karya jurnalistik
Dia menjelaskan, hitungan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi yang 81,80 km itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 0,45 persen, mengacu pada berbagai hasil kajian yang dilakukan LPEM Universitas Indonesia.
Hasil kajian itu, menunjukkan bahwa setiap pertumbuhan stok jalan sebesar satu persen, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,8 persen.
"Bila menggunakan asumsi tersebut, pembangunan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi yang mencapai 61,80 km dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumut sekitar 0,45 persen,"ujar Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU).
Dia menjelaskan, jalan tol membuat lalu lintas semakin lancar yang mendorong perekonomian.
Akses tol yang membuat waktu tempuh perjalanan semakin cepat bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan perdagangan yang akhirnya meningkatkan perekonomian.
Apalagi, kawasan Danau Toba saat ini menjadi salah satu destinasi wisata strategis.
"Jadi jalan Tol Medan-Tebing Tinggi diharapkan bisa segera rampung dan mendapat dukungan dari semua pihak, " katanya.
Penjual lemang srikaya di Tebing Tinggi, Sri Laswi, mengatakan, sejak pedagang mendapat tempat berjualan di luar pintu gerbang masuk/keluar Tol Tebingtinggi, penjualan makanan khas daerah itu juga kembali meningkat.
Dari rata-rata 20 batang lemang terjual dalam satu hari menjadi 50-60 batang .
"Sebelum masuk atau keluar dari Tol Tebing Tinggi, rata-rata pengendara singgah ke lokasi penjualan lemang untuk makan di tempat atau dijadikan oleh-oleh, " katanya.
Operation Management Department Head Regional Jasamarga Nusantara Tollroad Division, Taufiqul Hidayat, meyakini ke depannya terjadi peningkatan penggunaan jalan tol.
Meski pun, di masa pandemi COVID-19, Jasamarga Nusantara Tollroad, katanya, tidak mencatat adanya kenaikan volume kendaraan yang melewati gerbang Tol Tebing Tinggi itu.
"Diperkirakan sejalan dengan pengendalian COVID-19 yang dilakukan pemerintah semakin bagus, pengguna jalan tol kembali meningkat, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Keberadaan jalan Tol Medan - Tebing Tinggi itu harus mendapat dukungan dari semua pihak, " katanya di Medan, Sabtu.
Apalagi, saat ini perekonomian Sumut sedang tergerus akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Rayakan HUT Ke-43, Jasa Marga umumkan pemenang lomba karya jurnalistik
Dia menjelaskan, hitungan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi yang 81,80 km itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 0,45 persen, mengacu pada berbagai hasil kajian yang dilakukan LPEM Universitas Indonesia.
Hasil kajian itu, menunjukkan bahwa setiap pertumbuhan stok jalan sebesar satu persen, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,8 persen.
"Bila menggunakan asumsi tersebut, pembangunan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi yang mencapai 61,80 km dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumut sekitar 0,45 persen,"ujar Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU).
Dia menjelaskan, jalan tol membuat lalu lintas semakin lancar yang mendorong perekonomian.
Akses tol yang membuat waktu tempuh perjalanan semakin cepat bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan perdagangan yang akhirnya meningkatkan perekonomian.
Apalagi, kawasan Danau Toba saat ini menjadi salah satu destinasi wisata strategis.
"Jadi jalan Tol Medan-Tebing Tinggi diharapkan bisa segera rampung dan mendapat dukungan dari semua pihak, " katanya.
Penjual lemang srikaya di Tebing Tinggi, Sri Laswi, mengatakan, sejak pedagang mendapat tempat berjualan di luar pintu gerbang masuk/keluar Tol Tebingtinggi, penjualan makanan khas daerah itu juga kembali meningkat.
Dari rata-rata 20 batang lemang terjual dalam satu hari menjadi 50-60 batang .
"Sebelum masuk atau keluar dari Tol Tebing Tinggi, rata-rata pengendara singgah ke lokasi penjualan lemang untuk makan di tempat atau dijadikan oleh-oleh, " katanya.
Operation Management Department Head Regional Jasamarga Nusantara Tollroad Division, Taufiqul Hidayat, meyakini ke depannya terjadi peningkatan penggunaan jalan tol.
Meski pun, di masa pandemi COVID-19, Jasamarga Nusantara Tollroad, katanya, tidak mencatat adanya kenaikan volume kendaraan yang melewati gerbang Tol Tebing Tinggi itu.
"Diperkirakan sejalan dengan pengendalian COVID-19 yang dilakukan pemerintah semakin bagus, pengguna jalan tol kembali meningkat, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021