Kembali Bank Indonesia menyalurkan bantuan untuk mendukung UMKM di wilayah Sumatera Utara. Kali ini bantuan yang diberikan berupa rumah produksi pengolahan susu Morrah Farm di Desa Bahal Batu I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.
Ada pun anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan rumah produksi pengolahan susu ini bersumber dari dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan diserahkan kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri selaku pengelola.
Demikian disampaikan Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali kepada wartawan di Sibolga, Senin (15/3).
Dikatakan Aswin, penyerahan bantuan dari BI itu dilaksanakan pada hari Minggu, (14/3) di Desa Bahal Batu I, Kecamatan Siborongborong yang dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut, Soekowardojo, dan anggota DPR-RI Komisi XI, Sihar Sitorus, yang diterima Sekretaris Koperasi Guna Satwa Mandiri, Sondang Magdalena Pane.
Baca juga: Bantu UMKM di tengah COVID-19, dua koperasi di Madina terima bantuan BI
Sondang Pane menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan BI atas pemberian bantuan rumah produksi dan kandang ternak komunal kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri selaku pengelola. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sihar Sitorus selaku anggota DPR-RI yang telah memberikan dorongan.
Ia menjelaskan, bahwa rumah produksi dan kandang komunal telah beroperasi. Dan setiap harinya mampu memerah susu sebanyak 80-90 liter dari ternak kerbau yang mereka pelihara di kandang komunal. Hanya saja pengolahannya masih dalam bentuk fresh milk karena belum memiliki peralatan pengelolaan susu menjadi keju mozarella.
"Kami berharap, BI tidak berkesudahan untuk mendukung dan membantu kami supaya pengelolaan susu sesuai dengan target kami menuju pembuatan keju mozarella," harap Sondang.
Sementara itu Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo menerangkan, pemberian dan penyerahan bantuan PSBI berupa rumah produksi dan kandang ternak komunal kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri Taput, merupakan bagian dari program PSBI, terkait pengembangan ekonomi dan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah.
Diungkapkan Seokowardojo, dari hasil analisa identifikasi dan verifikasi serta evaluasi yang ketat yang dikoordinir oleh BI Sibolga, Koperasi Guna Satwa Mandiri salah satu koperasi yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan program PSBI. Karena Koperasi Guna Satwa Mandiri ini memiliki kelengkapan persyaratan yang dinilai memiliki potensi dan keinginan untuk maju.
"Jadi, untuk mendapatkan program PSBI ini tidak sesederhana yang kita bayangkan. Harus melalui identifikasi, verifikadi, analisa, dan evaluasi sesuai persyaratan BI. Hal ini mengingat sumber dana PSBI terbatas, sehingga harus dibuat skala prioritas mana UMKM yang berpeluang besar mendapatkan program PSBI," beber Soekowardojo dalam kegiatan itu.
Untuk itulah dia berharap kepada daerah lain yang belum mendapatkan PSBI untuk pengembangan UMKM di 16 Kabupaten/Kota Wilayah Kerja BI Sibolga, supaya jangan pesimistis. Bank Indonesia bukan lah satu-satunya lembaga yang memberikan bantuan bagi pembangunan UMKM, tetapi lembaga lainnya juga bisa melakukan hal yang sama.
Sedangkan kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri Taput, Soekowardojo berpesan, agar ke depannya dapat memanfaatkan bantuan BI dengan sebaik-baiknya bagi kemajuan dan kemandirian usaha.
"Bantuan ini kiranya dapat memberikan gairah dan semangat maju dan mandiri dalam pengelolaannya. Sehingga ke depan BI sudah dapat melepas," harapnya.
Hal senada juga disampaikan Anggota DPR RI dari Komisi XI, Sihar Sitorus. Ia juga berharap kepada pihak Koperasi Guna Satwa Mandiri agar memanfaatkan bantuan BI dengan sebaik-baiknya dan dapat mewujudkan harapannya menjadi penghasil keju mozarella berbahan baku susu kerbau pertama di Indonesia.
"Saudara-saudara boleh bangga karena kalau sudah mendapatkan bantuan dari BI, tentu ini sebuah prestasi. Oleh karena itu ke depannya juga saya berharap supaya bantuan itu dijaga dan hasil produksinya berkualitas dan sehat serta mampu mewujudkan cita-citanya menjadi produsen keju mozarella pertama di Indonesia," kata politisi PDI-Perjuangan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Ada pun anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan rumah produksi pengolahan susu ini bersumber dari dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan diserahkan kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri selaku pengelola.
Demikian disampaikan Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali kepada wartawan di Sibolga, Senin (15/3).
Dikatakan Aswin, penyerahan bantuan dari BI itu dilaksanakan pada hari Minggu, (14/3) di Desa Bahal Batu I, Kecamatan Siborongborong yang dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut, Soekowardojo, dan anggota DPR-RI Komisi XI, Sihar Sitorus, yang diterima Sekretaris Koperasi Guna Satwa Mandiri, Sondang Magdalena Pane.
Baca juga: Bantu UMKM di tengah COVID-19, dua koperasi di Madina terima bantuan BI
Sondang Pane menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan BI atas pemberian bantuan rumah produksi dan kandang ternak komunal kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri selaku pengelola. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sihar Sitorus selaku anggota DPR-RI yang telah memberikan dorongan.
Ia menjelaskan, bahwa rumah produksi dan kandang komunal telah beroperasi. Dan setiap harinya mampu memerah susu sebanyak 80-90 liter dari ternak kerbau yang mereka pelihara di kandang komunal. Hanya saja pengolahannya masih dalam bentuk fresh milk karena belum memiliki peralatan pengelolaan susu menjadi keju mozarella.
"Kami berharap, BI tidak berkesudahan untuk mendukung dan membantu kami supaya pengelolaan susu sesuai dengan target kami menuju pembuatan keju mozarella," harap Sondang.
Sementara itu Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo menerangkan, pemberian dan penyerahan bantuan PSBI berupa rumah produksi dan kandang ternak komunal kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri Taput, merupakan bagian dari program PSBI, terkait pengembangan ekonomi dan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah.
Diungkapkan Seokowardojo, dari hasil analisa identifikasi dan verifikasi serta evaluasi yang ketat yang dikoordinir oleh BI Sibolga, Koperasi Guna Satwa Mandiri salah satu koperasi yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan program PSBI. Karena Koperasi Guna Satwa Mandiri ini memiliki kelengkapan persyaratan yang dinilai memiliki potensi dan keinginan untuk maju.
"Jadi, untuk mendapatkan program PSBI ini tidak sesederhana yang kita bayangkan. Harus melalui identifikasi, verifikadi, analisa, dan evaluasi sesuai persyaratan BI. Hal ini mengingat sumber dana PSBI terbatas, sehingga harus dibuat skala prioritas mana UMKM yang berpeluang besar mendapatkan program PSBI," beber Soekowardojo dalam kegiatan itu.
Untuk itulah dia berharap kepada daerah lain yang belum mendapatkan PSBI untuk pengembangan UMKM di 16 Kabupaten/Kota Wilayah Kerja BI Sibolga, supaya jangan pesimistis. Bank Indonesia bukan lah satu-satunya lembaga yang memberikan bantuan bagi pembangunan UMKM, tetapi lembaga lainnya juga bisa melakukan hal yang sama.
Sedangkan kepada Koperasi Guna Satwa Mandiri Taput, Soekowardojo berpesan, agar ke depannya dapat memanfaatkan bantuan BI dengan sebaik-baiknya bagi kemajuan dan kemandirian usaha.
"Bantuan ini kiranya dapat memberikan gairah dan semangat maju dan mandiri dalam pengelolaannya. Sehingga ke depan BI sudah dapat melepas," harapnya.
Hal senada juga disampaikan Anggota DPR RI dari Komisi XI, Sihar Sitorus. Ia juga berharap kepada pihak Koperasi Guna Satwa Mandiri agar memanfaatkan bantuan BI dengan sebaik-baiknya dan dapat mewujudkan harapannya menjadi penghasil keju mozarella berbahan baku susu kerbau pertama di Indonesia.
"Saudara-saudara boleh bangga karena kalau sudah mendapatkan bantuan dari BI, tentu ini sebuah prestasi. Oleh karena itu ke depannya juga saya berharap supaya bantuan itu dijaga dan hasil produksinya berkualitas dan sehat serta mampu mewujudkan cita-citanya menjadi produsen keju mozarella pertama di Indonesia," kata politisi PDI-Perjuangan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021