Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Tapanuli Utara, Satika Simamora, menegaskan, keterbatasan fisik dan setiap bentuk cobaan dalam kehidupan harus dijadikan motivasi dalam memicu semangat menuju masa depan.
"Bagaimanapun bentuknya, setiap cobaan yang ada harus dijadikan motivasi hidup. Jangan pernah menyerah, mimpi tak boleh pupus," ungkap Satika saat menyambangi warga di Kecamatan Garoga, Taput, Rabu (10/3).
Dikatakan, seluruh perjalanan hidup memiliki hikmat dan nikmat, dimana dalam setiap alurnya akan menempa hidup menuju kehidupan yang baru.
"Jangan pernah menyerah. Hidup ini adalah perjuangan. Pemerintah akan selalu ada bagi mereka yang membutuhkan," sebutnya.
Ungkapan tersebut dinyatakan Satika kepada warga penyandang disabilitas dan penderita keterbatasan fisik dan mental di Kecamatan Garoga.
Menurutnya, ungkapan syukur dan doa adalah obat mujarab dalam setiap penderitaan yang tentunya juga akan mendapatkan atensi dan perhatian pemerintah agar segenap masyarakat mendapatkan solusi hidup sehat.
Pada kesempatan itu, Satika juga kembali menyalurkan donasi untuk para penderita penyakit kanker di wilayah itu.
Salah satunya adalah seorang warga Desa Parinsoran yang merupakan satu dari 16 warga yang disambangi Satika dan rombongan.
Didampingi Camat Garoga Mitsu Gultom, dan Kepala Puskesmas Garoga, Melfa Simanjuntak, Satika dan rombongan menyampaikan doa dan bantuan untuk meringankan beban penderita hingga diharapkan cepat pulih dari penyakit yang diidap.
"Harus punya tekad untuk sembuh, tetap semangat dan tabah ya, kita harus yakin Tuhan akan memberikan mukjizatnya," ujar Satika.
Dikatakan, bantuan yang disalurkan untuk meringankan beban penderita adalah bentuk ungkapan untuk tetap bersemangat dalam hidup.
"Bantuan ini merupakan bentuk sosial dari dana yang kita gelar dari berbagai aksi sosial, juga penggalangan dana. Saya berdoa kepada Tuhan agar berbagai penyakit yang diderita segera sembuh. Tuhan akan campur tangan untuk kesembuhan mereka," jelasnya.
James Dongoran (54), perwakilan warga Desa Batumamak yang menerima santunan mengungkapkan rasa haru dan terima kasihnya atas perhatian yang diberikan Satika.
"Terima kasih Ibu atas bantuannya, kami terharu dan mengucapkan terima kasih, semogah bantuan ini bermanfaat besar dalam meringankan beban para penderita," ucap James.
Dalam daftar warga yang penerima santunan, Sari Ginting (37) desa Sibaganding, Donni Kirene Pasaribu (13) desa Parinsoran, Melati Siregar (9) desa Aek Tangga, Lamtio Lubis (30) desa Gonting, Maslina Simatupang (51) desa Rambasiala, Johannes Samosir (22) desa Pearaja, Evan Pasaribu (14) desa Pearaja, Pardo Hasibuan (40) desa Batumamak, Jusuf Ritonga (9) Batumamak, Dina Simatupang (20) Pearaja, Hobby Hutapea (12) sirpang Toli, Garang Ritonga (73) Batumamak dan Sonna Lubis (78) dari Desa Batumamak, menerima uluran tangan Satika.
Setiap penderita menerima bantuan berupa beras, minyak goreng, gula, biskuit, susu, masker, dan uang santunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Bagaimanapun bentuknya, setiap cobaan yang ada harus dijadikan motivasi hidup. Jangan pernah menyerah, mimpi tak boleh pupus," ungkap Satika saat menyambangi warga di Kecamatan Garoga, Taput, Rabu (10/3).
Dikatakan, seluruh perjalanan hidup memiliki hikmat dan nikmat, dimana dalam setiap alurnya akan menempa hidup menuju kehidupan yang baru.
"Jangan pernah menyerah. Hidup ini adalah perjuangan. Pemerintah akan selalu ada bagi mereka yang membutuhkan," sebutnya.
Ungkapan tersebut dinyatakan Satika kepada warga penyandang disabilitas dan penderita keterbatasan fisik dan mental di Kecamatan Garoga.
Menurutnya, ungkapan syukur dan doa adalah obat mujarab dalam setiap penderitaan yang tentunya juga akan mendapatkan atensi dan perhatian pemerintah agar segenap masyarakat mendapatkan solusi hidup sehat.
Pada kesempatan itu, Satika juga kembali menyalurkan donasi untuk para penderita penyakit kanker di wilayah itu.
Salah satunya adalah seorang warga Desa Parinsoran yang merupakan satu dari 16 warga yang disambangi Satika dan rombongan.
Didampingi Camat Garoga Mitsu Gultom, dan Kepala Puskesmas Garoga, Melfa Simanjuntak, Satika dan rombongan menyampaikan doa dan bantuan untuk meringankan beban penderita hingga diharapkan cepat pulih dari penyakit yang diidap.
"Harus punya tekad untuk sembuh, tetap semangat dan tabah ya, kita harus yakin Tuhan akan memberikan mukjizatnya," ujar Satika.
Dikatakan, bantuan yang disalurkan untuk meringankan beban penderita adalah bentuk ungkapan untuk tetap bersemangat dalam hidup.
"Bantuan ini merupakan bentuk sosial dari dana yang kita gelar dari berbagai aksi sosial, juga penggalangan dana. Saya berdoa kepada Tuhan agar berbagai penyakit yang diderita segera sembuh. Tuhan akan campur tangan untuk kesembuhan mereka," jelasnya.
James Dongoran (54), perwakilan warga Desa Batumamak yang menerima santunan mengungkapkan rasa haru dan terima kasihnya atas perhatian yang diberikan Satika.
"Terima kasih Ibu atas bantuannya, kami terharu dan mengucapkan terima kasih, semogah bantuan ini bermanfaat besar dalam meringankan beban para penderita," ucap James.
Dalam daftar warga yang penerima santunan, Sari Ginting (37) desa Sibaganding, Donni Kirene Pasaribu (13) desa Parinsoran, Melati Siregar (9) desa Aek Tangga, Lamtio Lubis (30) desa Gonting, Maslina Simatupang (51) desa Rambasiala, Johannes Samosir (22) desa Pearaja, Evan Pasaribu (14) desa Pearaja, Pardo Hasibuan (40) desa Batumamak, Jusuf Ritonga (9) Batumamak, Dina Simatupang (20) Pearaja, Hobby Hutapea (12) sirpang Toli, Garang Ritonga (73) Batumamak dan Sonna Lubis (78) dari Desa Batumamak, menerima uluran tangan Satika.
Setiap penderita menerima bantuan berupa beras, minyak goreng, gula, biskuit, susu, masker, dan uang santunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021