Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatera Utara, Syahrul Akbar, menilai perlunya keselarasan antara pembangunan infrastruktur di kawasan wisata dan pembangunan manusianya.
"Jika pembangunan infrastruktur di kawasan wisata tidak diimbangi dengan kecakapan pelayanan (hospitality), maka akan sia-sia," ujarnya dalam Hybrid Webinar 'Building Creative Ecosystem' yang digelar oleh Japnas Sumut dan SAGA Creative Hub dengan salah satu pembicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno di Simalem Resort, Karo, Sabtu (27/2).
Apalagi, katanya, kalau masyarakatnya tidak beradaptasi dengan teknologi, maka untuk peningkatan SDM perlu pelatihan-pelatihan
Syahrul yang juga founder SAGA Creative Hub menyebutkan, Ceative Hub sendiri, tak hanya sekadar menjadi worksplace melainkan juga ekosistem bagi para pelaku kreatif itu sendiri sehingga akan menciptakan kemandirian masyarakat yang secara tidak langsung membuat Creative Hub dapat menjadi "Network Collaborator"serta Inkubator bagi setiap pembelinya.
Creative Hub, kata dia, juga dapat dimanfaatkan sebagai " one stop solution" bagi para pelaku usaha dan ekonomi kreatif.
Mulai dari menyediakan kelas pendidikan soft-skill, pembuatan izin usaha hingga penyediaan tempat kerjakerja.
Syahrul mengakui, pendidikan soft-skill masih belum dilirik dan belum menjadi primadona padahal dari situ justru melahirkan SDM yang lebih siap kerja dibandingkan dari lulusan pendidikan formal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, ekonomi kreatif akan mengalami kenaikan 2 -3 persen dari jumlah lapangan pekerjaan.
Untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampingan dengan masyarakat akan mulai memasarkan satu pariwisata era baru yaitu pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
“Jadi tidak lagi mengejar jumlah secara kuantitas, tapi kita mencoba membidik pendekatan pariwisata yang berbasis lenght of stay atau jumlah hari tinggalnya,"katanya.
Sandiaga menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggunakan Big Data, Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber) dan Garap Semua Potensi (Gaspol) untuk bertahan dan terus bergerak guna menciptakan lapangan kerja.
"Kemenparekraf mendorong para pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Jika pembangunan infrastruktur di kawasan wisata tidak diimbangi dengan kecakapan pelayanan (hospitality), maka akan sia-sia," ujarnya dalam Hybrid Webinar 'Building Creative Ecosystem' yang digelar oleh Japnas Sumut dan SAGA Creative Hub dengan salah satu pembicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno di Simalem Resort, Karo, Sabtu (27/2).
Apalagi, katanya, kalau masyarakatnya tidak beradaptasi dengan teknologi, maka untuk peningkatan SDM perlu pelatihan-pelatihan
Syahrul yang juga founder SAGA Creative Hub menyebutkan, Ceative Hub sendiri, tak hanya sekadar menjadi worksplace melainkan juga ekosistem bagi para pelaku kreatif itu sendiri sehingga akan menciptakan kemandirian masyarakat yang secara tidak langsung membuat Creative Hub dapat menjadi "Network Collaborator"serta Inkubator bagi setiap pembelinya.
Creative Hub, kata dia, juga dapat dimanfaatkan sebagai " one stop solution" bagi para pelaku usaha dan ekonomi kreatif.
Mulai dari menyediakan kelas pendidikan soft-skill, pembuatan izin usaha hingga penyediaan tempat kerjakerja.
Syahrul mengakui, pendidikan soft-skill masih belum dilirik dan belum menjadi primadona padahal dari situ justru melahirkan SDM yang lebih siap kerja dibandingkan dari lulusan pendidikan formal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, ekonomi kreatif akan mengalami kenaikan 2 -3 persen dari jumlah lapangan pekerjaan.
Untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampingan dengan masyarakat akan mulai memasarkan satu pariwisata era baru yaitu pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
“Jadi tidak lagi mengejar jumlah secara kuantitas, tapi kita mencoba membidik pendekatan pariwisata yang berbasis lenght of stay atau jumlah hari tinggalnya,"katanya.
Sandiaga menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggunakan Big Data, Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber) dan Garap Semua Potensi (Gaspol) untuk bertahan dan terus bergerak guna menciptakan lapangan kerja.
"Kemenparekraf mendorong para pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021