Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara melalui Kepala Bidang Hortikultura, Sudarsono Manalu menyebutkan, pihaknya telah memrogramkan peremajaan dengan sistem okulasi pada tanaman mangga di Muara untuk mengatasi penurunan produksi mangga selama beberapa tahun terakhir.
"Dari tahun ke tahun, produksi mangga Muara mengalami penurunan. Program peremajaan dengan sistem okulasi segera diterapkan," ujar Sudarsono didampingi Frans Pavo Purba, Kaseksi Produksi dan Perlindungan Tanaman Hortikultura, Senin (8/2).
Dikatakan, penurunan nilai produksi disebabkan oleh usia tanaman yang sudah puluhan tahun, ratusan tahun, hingga rentan terhadap serangan hama.
Baca juga: Pemkab Taput targetkan 100 hektare pertanaman bawang merah di 2021
Berdasarkan data, penurunan produksi mangga Muara terjadi sejak 2018-2020, dimana, nilain produksi 1.780,5 ton menurun menjadi 1.757,5 ton.
Kondisi penurunan tajam terjadi pada 2019, yakni di angka 1.737 ton. Nilai tersebut merupakan hasil dari lebih kurang 11.515 batang pohon mangga.
"Tanaman mangga Muara telah berumur puluhan hingga ratusan tahun, makanya sudah sangat layak untuk diremajakan, sebab, pada kondisi demikian serangan hama dan penyakit, terlebih serangan pada proses pembungaan dan pembentukan buah, sering terjadi," urainya.
Kata Sudarsono, pembiayaan program peremajaan sempat akan ditampung dalam APBD Taput 2020, namun dengan terpaksa hal tersebut terkendala akibat pandemi COVID-19.
"Harapan kita, pandemi COVID-19 segera berakhir agar program peremajaan tanaman mangga dapat dilaksanakan," sebutnya.
Baca juga: Distan Taput targetkan penambahan luasan 300 hektare pertanaman pisang barangan merah
Sebelum program peremajaan direalisasikan, kata dia, langkah pengendalian hama juga telah disosialisasikan secara agens hayati kepada masyarakat petani mangga.
Agens hayati disemprotkan pada tanaman yang mengalami serangan hama di bawah 30 persen, sementara di atas 30 persen akan ditangani secara kimia.
"Program peremajaan akan dilakukan dengan sistem okulasi untuk membudidayakan, serta melestarikan jenis mangga udang Muara," jelasnya.
Rencananya program peremajaan akan dilakukan pada kwartal ketiga 2021 dan 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Dari tahun ke tahun, produksi mangga Muara mengalami penurunan. Program peremajaan dengan sistem okulasi segera diterapkan," ujar Sudarsono didampingi Frans Pavo Purba, Kaseksi Produksi dan Perlindungan Tanaman Hortikultura, Senin (8/2).
Dikatakan, penurunan nilai produksi disebabkan oleh usia tanaman yang sudah puluhan tahun, ratusan tahun, hingga rentan terhadap serangan hama.
Baca juga: Pemkab Taput targetkan 100 hektare pertanaman bawang merah di 2021
Berdasarkan data, penurunan produksi mangga Muara terjadi sejak 2018-2020, dimana, nilain produksi 1.780,5 ton menurun menjadi 1.757,5 ton.
Kondisi penurunan tajam terjadi pada 2019, yakni di angka 1.737 ton. Nilai tersebut merupakan hasil dari lebih kurang 11.515 batang pohon mangga.
"Tanaman mangga Muara telah berumur puluhan hingga ratusan tahun, makanya sudah sangat layak untuk diremajakan, sebab, pada kondisi demikian serangan hama dan penyakit, terlebih serangan pada proses pembungaan dan pembentukan buah, sering terjadi," urainya.
Kata Sudarsono, pembiayaan program peremajaan sempat akan ditampung dalam APBD Taput 2020, namun dengan terpaksa hal tersebut terkendala akibat pandemi COVID-19.
"Harapan kita, pandemi COVID-19 segera berakhir agar program peremajaan tanaman mangga dapat dilaksanakan," sebutnya.
Baca juga: Distan Taput targetkan penambahan luasan 300 hektare pertanaman pisang barangan merah
Sebelum program peremajaan direalisasikan, kata dia, langkah pengendalian hama juga telah disosialisasikan secara agens hayati kepada masyarakat petani mangga.
Agens hayati disemprotkan pada tanaman yang mengalami serangan hama di bawah 30 persen, sementara di atas 30 persen akan ditangani secara kimia.
"Program peremajaan akan dilakukan dengan sistem okulasi untuk membudidayakan, serta melestarikan jenis mangga udang Muara," jelasnya.
Rencananya program peremajaan akan dilakukan pada kwartal ketiga 2021 dan 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021