Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan bisa mencetak lulusan perguruan tinggi vokasi pariwisata sebanyak 2.200 hingga tahun 2024.

"Target sebanyak 2.200 itu hingga 2024 naik dari 2020 yang sudah 1.500 lulusan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam siaran pers yang diterima di Medan, Rabu (3/2).

Dia mengatakan itu saat acara "Launching Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (SBMPTNP), di Balairung Soesilo Soeda, Senin (1/2).

Menurut dia, lulusan perguruan tinggi vokasi yang terus meningkat tiap tahunnya itu diharapkan dapat menunjang keberlangsungan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diharapkan tidak hanya lulusan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang unggul, namun juga lulusan yang siap untuk menjadi wirausahawan muda, pemimpin mandiri, sekaligus pegiat ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Dengan demikian dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

Dia menegaskan, prioritas Kabinet Indonesia Maju dalam lima tahun ke depan adalah pengembangan SDM sehingga pendidikan vokasi menempati posisi yang strategis. Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata bertugas mempersiapkan SDM pariwisata yang unggul untuk mendukung keberlangsungan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menparekraf menjelaskan, hingga 2045 Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi nomor empat atau lima terbesar di dunia. Jadi, sudah selayaknya enam perguruan tinggi pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf dan institusi pariwisata di Indonesia pada umumnya untuk memiliki keunggulan-keunggulan kelas dunia.

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan peningkatan jumlah tenaga kerja pariwisata dari 10 juta tenaga kerja di tahun 2020 menjadi 12 juta tenaga kerja di 2024. Ditambah jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif dari 17,25 juta tenaga kerja di tahun 2020 menjadi 19,9 juta tenaga kerja di 2024.

Dalam upaya pengembangan SDM yang unggul dan berdaya saing, Kemenparekraf/Baparekraf akan mewujudkannya melalui tiga strategi yang tertuang dalam Renstra tahun 2020–2024.

Pertama, optimasi kelembagaan mau pun kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi pariwisata dan ekonomi kreatif. Kedua, meningkatkan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, dan yang ketiga melakukan penguatan komunitas dan kelembagaan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Poltekpar ke depan harus dapat berkolaborasi dengan institusi pendidikan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga perusahaan terbaik dunia, terutama perusahaan berbasis digital yang selama ini mungkin terkoneksi dengan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Termasuk kerja sama dengan desa-desa wisata, karena kita ingin membuka peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat.

Ketua SBMPTNP yang juga Direktur Poltekpar Medan, Anwari Masatip menyebutkan, proses pendaftaran SBMPTNP dilakukan hanya satu kali secara bersama dan online yang dimulai pada 1 Februari sampai 27 Mei 2021.

Jumlah target penerimaan sebanyak 3.145 mahasiswa baru yang terdiri dari Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung sebanyak 650, Politeknik pariwisata Bali sebanyak 660, Politeknik Pariwisata Medan sebanyak 560. Politeknik Pariwisata Makassar sebanyak 650, Politeknik Pariwisata Palembang 300, dan Politeknik Pariwisata Lombok sebanyak 325.

Jurusan yang dibuka adalah perhotelan kepariwisataan dan perjalanan yang terdiri dari 47 program studi Diploma 3, Diploma 4, dan pascasarjana. Proses seleksi mahasiswa baru direncanakan dilakukan secara offline pada 3 Juni hingga 13 Juli 2021 dengan dua tahap pelaksanaan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021