Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) bertekad akan menggerakkan sektor ekonomi masyarakatnya dengan memanfaatkan dunia maya.
"Era industri 4.0 (IT) kian tak terbendung. Kita, harus (siap) menghadapinya," kata Kadis Perdagangan Koperasi UKM Tapsel Achmad Radja melalui Sekretaris Novitasari Wahyuni kepada ANTARA, Selasa (26/1).
Kata Novi (sapaan akrab Novitasari Wahyuni), membangun aplikasi ini pihaknya bekerjasama Bank Sumut. Aplikasi (rencana nama Poken Tapsel) ini sama halnya Aplikasi Shopee, Toko Pedia, Buka Lapak dan lainnya yang sudah terkenal.
Baca juga: Update COVID-19 Tapsel, positif 233 sembuh 222 orang
"Aplikasi Poken Tapsel ini nantinya akan mempermudah masyarakat berbelanja kebutuhan apa saja. Baik sandang, pangan, kuliner, hingga sampai sayur mayur. Tinggal cari pesan lewat Android, sudah bisa sampai ke tangga rumah," katanya.
Seluruh perangkat dan sistem aplikasi sudah rampung dan akan dilaunching dalam waktu dekat. Kata Novi, server aplikasi ini sendiri diletakkan (kerjasama) Dinas Kominfo Tapsel.
"Seluruh produk UMKM yang ada di Tapsel akan kita upayakan terpromosi dalam aplikasi. Sehingga, masyarakat Tapsel yang berada dimana saja pun berada bisa mengetahui (memesan) lewat dunia maya," ujarnya.
Apalagi, kata dia, ada sekitar dua ribuan terdaftar di perizinan dari sekitar enam ribuan jumlah kelompok usaha kecil menengah di wilayah Tapsel. Semuanya akan dipromosikan lewat aplikasi.
Melalui aplikasi, Novi optimis, kedepan secara bertahap akan dapat mendorong peningkatan ekonomi serta produksi unggulan masing-masing masyarakat. Tentu mengedepankan kualitas serta ciri khas.
"Era sudah berubah. Kita dituntut kreatif. Apalagi masa pandemi COVID-19 sebagian orang enggan berbelanja ke pasar untuk menjaga jarak. Namun Aplikasi bisa menjadi solusi. Masyarakat saat ini condong bertransaksi ekonomi lewat dunia maya (IT)," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Era industri 4.0 (IT) kian tak terbendung. Kita, harus (siap) menghadapinya," kata Kadis Perdagangan Koperasi UKM Tapsel Achmad Radja melalui Sekretaris Novitasari Wahyuni kepada ANTARA, Selasa (26/1).
Kata Novi (sapaan akrab Novitasari Wahyuni), membangun aplikasi ini pihaknya bekerjasama Bank Sumut. Aplikasi (rencana nama Poken Tapsel) ini sama halnya Aplikasi Shopee, Toko Pedia, Buka Lapak dan lainnya yang sudah terkenal.
Baca juga: Update COVID-19 Tapsel, positif 233 sembuh 222 orang
"Aplikasi Poken Tapsel ini nantinya akan mempermudah masyarakat berbelanja kebutuhan apa saja. Baik sandang, pangan, kuliner, hingga sampai sayur mayur. Tinggal cari pesan lewat Android, sudah bisa sampai ke tangga rumah," katanya.
Seluruh perangkat dan sistem aplikasi sudah rampung dan akan dilaunching dalam waktu dekat. Kata Novi, server aplikasi ini sendiri diletakkan (kerjasama) Dinas Kominfo Tapsel.
"Seluruh produk UMKM yang ada di Tapsel akan kita upayakan terpromosi dalam aplikasi. Sehingga, masyarakat Tapsel yang berada dimana saja pun berada bisa mengetahui (memesan) lewat dunia maya," ujarnya.
Apalagi, kata dia, ada sekitar dua ribuan terdaftar di perizinan dari sekitar enam ribuan jumlah kelompok usaha kecil menengah di wilayah Tapsel. Semuanya akan dipromosikan lewat aplikasi.
Melalui aplikasi, Novi optimis, kedepan secara bertahap akan dapat mendorong peningkatan ekonomi serta produksi unggulan masing-masing masyarakat. Tentu mengedepankan kualitas serta ciri khas.
"Era sudah berubah. Kita dituntut kreatif. Apalagi masa pandemi COVID-19 sebagian orang enggan berbelanja ke pasar untuk menjaga jarak. Namun Aplikasi bisa menjadi solusi. Masyarakat saat ini condong bertransaksi ekonomi lewat dunia maya (IT)," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021