Dalam fase Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) ditengah pandemi COVID-19 tingkat kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan khususnya di Kecamatan Angkola Sangkumur, Kabupaten Tapanuli Selatan sangat rendah. 

Sebagaimana pemantauan ANTARA, pada Rabu (16/12) kemarin, terlihat mayoritas pengunjung Pasar Tradisional Rianiate, Angkola Sangkunur benar-benar mengabaikan protokol kesehatan. 

Baca juga: Pemkab Tapanuli Selatan Juara 1 lomba profil daerah investasi Sumut

Sejumlah besar masyarakat yang hilir mudik berbelanja ke pasar sekali dalam sepekan ini rata-rata tidak menggunakan masker sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19.

Seolah-olah kelihatan masyarakat di daerah ini tidak mementingkan kesehatan mereka, dan tidak patuh terhadap imbauan pemerintah.  Padahal wabah COVID-19 yang melanda secara global sudah sudah banyak menelan korban jiwa.

Pemkab Tapanuli Selatan sudah mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 49 tahun 2020 terkait imbauan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan massa. 

Sayangnya, peraturan bupati yang bertujuan untuk mencegah penyebaran corona virus disease 2019 atau COVID-19 terkesan abaikan masyarakat. Padahal, sesuai catatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 jumlah kasus terkonfirmasi positif yang terus bertambah.

Upaya berbagai pihak mulai tingkat Kabupaten, Kecamatan, unsur TNI, Polri, Pemuda, dan pemangku kepentingan juga gencar menyosialisasikan protokol kesehatan. Namun, sepertinya angin lalu saja. 

Meskipun demikian, untuk meminimalisir pertambahan kasus baru COVID-19 Daerah ini (Tapsel) diharapkan kesadaran masyarakat untuk tetap dapat mematuhi protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Sebab, menurut berbagai pihak cara efektif untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 saat ini masih bergantung terhadap protokol kesehatan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020