Di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia sampai saat ini, membuat Komandan Kodim 0211/TT, Letkol Inf Dadang Alex, S.Sos menggerakkan personelnya khususnya para Bintara Pembina Desa (Babinsa) di masing-masing Koramil yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Sumatera Utara, untuk melahirkan ide-ide kreatif di tengah pandemi COVID-19 untuk membantu masyarakat.

Dari 6 Koramil yang ada di wilayah Kodim 0211/TT, Babinsa Koramil 05 Kolang memiliki ide kreativitas dengan melahirkan pabrik tahu. Kehadiran pabrik tahu ini pun disambut positif oleh masyarakat karena langsung menyentuh dan membantu masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah yang ada di sekitar Kecamatan Kolang.

Baca juga: Penius Telaumbanua dikabarkan tenggelam di Pulau Mursala

Menurut penjelasan Danramil 05 Kolang, Kapten Inf Legiman yang ditemui ANTARA di Koramil 05 Kolang, mengatakan, bahwa lahirnya ide untuk mendirikan pabrik tahun di Koramil 05 Kolang, berkat perintah dari Dandim 0211/TT. Di mana Dandim meminta agar para Babinsa melahirkan ide-ide kreatif di Koramil masing-masing untuk membantu masyarakat khususnya yang terdampak COVID-19.

“Atas perintah dari pimpinan, saya berkoordinasi dengan anggota untuk mencari ide apa yang akan dikembangkan di Koramil 05 Kolang. Setelah didiskusikan, akhirnya kita putuskan untuk membuat pabrik tahu, karena dua orang anggota Babinsa kami yaitu, Kopda Herianto Siringoringo, dan Kopda Syaprianto Panggabean, memiliki bakat untuk membuat tahu,” ungkapnya, Sabtu (5/12).
Danramil 05 Kolang, Kapt Inf Legiman (ANTARA/Jason Gultom)


Setelah sepakat dengan itu tersebut lanjut Legiman, dua orang Babinsa Kolang itu diperintahkannya untuk mengikuti pelatihan di pabrik tahu yang ada di Desa Panangkalan, Kecamatan Tapian Nauli. Dan setelah dinilai mampu, akhirnya didirikanlah pabrik tahu Koramil 05 Kolang tepatnya pada tanggal 8 Agustus 2020 lalu.

“Selama tiga bulan berdiri, prospeknya cukup bagus, karena sudah menjangkau masyarakat sekitar Kecamatan Kolang dan juga personel organik Kodim 0211/TT. Warga mengaku sangat terbantu dengan kehadiran pabrik tahu Koramil 05 ini, karena harga yang kita jual cukup murah yaitu Rp500/potong. Sedangkan di pasaran rata-rata harga tahu Rp1.000/potong,” sebut Legiman.

Ditambahkan Legiman, walupun harga tahunya cukup murah, soal mutu dan kwalitas tidak perlu diragukan. Karena semua bahan baku tahu itu dari bahan baku pilihan, dan diolah secara higienis dan tanpa bahan pengawet.

“Kwalitas tahu kita ini bisa diuji dengan tahu yang lain, karena orientasinya pabrik tahu kita ini bukan untuk bisnis atau mencari untung semata, melainkan untuk membantu masyarakat khususnya kalangan menegah ke bawah di tengah pandemi pandemi saat ini. Selain itu juga, kami selaku prajurit sudah digaji dan diperhatikan negara, dan alangkah baiknya kami membantu masyarakat yang lemah, sesuai dengan 8 wajib TNI,” ucap Danramil seraya menambahkan hasil perjualan tahu tersebut dipergunakan untuk membeli bahan dasar tahu dan biaya produksi.

Untuk itulah pria kelahiran Kelumpang, Deli Serdang, 24 November 1966 itu, mengimbau masyarakat khususnya yang ada di wilayah Koramil 05 Kolang (Kecamatan Tapian Nauli dan Sitahuis) untuk dapat memanfaatkan kehadiran pabrik tahu ini. Karena di tengah masa pandemi COVID-19 ini banyak masyarakat yang mengeluh sulit membeli ikan atau daging karena harganya yang mahal. Dengan mengkonsumsi satu potong tahu sudah sama gizinya dengan satu potong daging. Itu sesuai dengan penjelasan dokter. Marilah kita sama-sama manfaatkan keberadaan pabrik tahu kita ini,” ajak Danramil.
Proses pembuatan tahu hasil karya Babinsa 05 Koramil Kolang. (ANTARA/Jason Gultom)

Sementara itu menurut kedua Babinsa Koramil 05 Kolang, Kopda Herianto Siringoringo, dan Kopda Syaprianto Panggabean, sehari-harinya mereka bisa memproduksi sekitar 800 potong tahu dari 30 Kg kacang kedelai.

Sementara itu menurut A Sarumpaet, (51), warga Kolang, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran pabrik tahu Koramil 05 Kolang. Di mana di tengah mahalnya harga ikan, mereka bisa menikmati tahu yang kaya gizi dan higienis dengan harga yang sangat murah. Selain itu juga, kayu bakar yang digunakan untuk memasak tahu dibeli dari kayu masyarakat, dan ini saling menguntungkan.

“Bapak Koramil membeli kayu bakar masyarakat untuk memasak tahu ini seharga Rp10.00/ ikat. Sehingga masyarakat juga beruntung kayu bakarnya laku dan mendapatkan harga tahu yang murah. Kami selaku masyarakat Kolang, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Dandim 0211/TT dan Koramil Kolang serta Babinsa yang sudah melahirkan ide kreatif ini, sehingga kami masyarakat terbantu,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Amelia Hutagalung, (16). Menurut siswi yang masih duduk di bangku sekolah SMA 1 Kolang itu, hampir setiap hari ia disuruh ibunya untuk membeli tahu ke Koramil Kolang, karena harganya murah dan tahunya enak.

“Hampir setiap hari pak saya disuruh ibu membeli tahu ini, karena Koramil Kolang ini persis di samping sekolah kami. Memang rasa tahunya enak pak. Mudah-mudahan ke depan bisa diciptakan tahu goreng crispy dari Kolang ini dan menjadi oleh-oleh ciri khas dari Kecamatan Kolang. Dan kalau boleh kasih saran, namanya tahunya dibuat saja tahu Tentara atau tahu TNI, biar kren pak,” sarannya.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020