Calon Bupati dan Wakil Bupati Samosir nomor Urut 3, Rapidin Simbolon-Juang Sinaga optimistis kembali memenangkan pilkada Samosir 2020. Berdasarkan hasil survei resmi yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia, pasangan petahana itu unggul jauh dengan selisih 27% dari dua pesaingnya.
Elektabilitas Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Rap ber Juang) berada pada angka 49%, sementara elektabilitas Vandiko T Gultom-Martua Sitanggang (Vantas) 22,5% dan Marhuale Simbolon-Guntur Sinaga (Marguna) 2%. Mereka yang belum menentukan pilihan tersisa 26,5%.
Dari hasil kepuasan masyarakat Samosir terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati, Rapidin Simbolon-Juang Sinaga selama 54 bulan mencapai 70%. Selain itu, Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung PDI-P itu pun tampil percaya diri dengan menjawab tudingan-tudingan paslon lain dilandasi bukti.
Kandidat nomor urut 3, Rapidin Simbolon-Juang Sinaga menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan dengan baik strategi terbebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepostisme (KKN) dalam menjalankan roda pemerintahan yang dipimpin selama ini.
Dalam debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Samosir putaran kedua lalu, ia menegaskan, dalam melaksanakan roda pemerintahan selama ini berdasarkan transparansi melalui e-budgeting, e-perizinan, e-pelayanan rumah sakit, dan lainnya.
Rapidin pun menyertai bukti-buktinya dengan menyebutkan bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir mendapat apresiasi penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dari Menpan-RB dengan nilai yang diberikan BB, serta 3 kali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (WTP).
"Ini salah satu bukti bahwa roda pemerintahan yang kami jalankan selama ini dengan baik. Selama kami memimpin, belum ada satu orang pejabat kami yang bersentuhan dengan hukum, korupsi. Yang sebelumnya, sudah ada 23 orang dan sudah ada dieksekusi. Inilah bukti kami. Yang lainnya masih akan, sedangkan kami sudah teruji," tegasnya kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Selain itu Rapidin Simbolon-Juang Sinaga juga mendapat tudingan dari lawannya, kalau selama kepemimpinannya tidak menjalankan program ekologi perairan dan hutan. Bersama Juang Sinaga, Rapidin pun menjawab tudingan itu dengan tenang. Ia menerangkan bahwa selama memimpin wilayah berpenduduk 121.924 jiwa itu, sudah ada kerja sama tripartit yang terjalin.
"PT Inalun, PT Tirta, dan Pemkab Samosir melakukan kerjasama penanaman pohon seluas 500 hektare yang terletak di Pusuk Buhit-Tele. Lalu, setiap Jumat dilaksanakan gotong-royong massal dengan menanam pohon untuk menata kawasan Danau Toba. Kita kerjasama dengan universitas untuk penghijauan Danau Toba yang dananya bersumber dari APBD, CSR," terangnya.
Ia pun menyuruh lawan politiknya agar mengecek kebenaran tersebut langsung ke PT Inalum apa benar sudah dilakukan atau tidak. Lalu mengenai sampah, Rapidin melanjutkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Ronggurnihuta memakai sistem buka tutup. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR, nantinya akan memakai detail engeneering desaign (DED).
"Jika kami terpilih tahun depan fisiknya dikerjakan dan pengelolaannya akan memakai pengelolaan sampah berteknologi tinggi," ucapnya.
Bukan hanya itu, Rapidin pun menyebutkan terkait kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Samosir yang mengalami rusak ringan dan berat sepanjang 310 km. Untuk membangun jalan tersebut membutuhkan anggaran Rp930 miliar.
"Maka untuk di periode kedua nanti, kami akan menuntaskan perbaikan jalan tersebut," katanya.
Seperti yang diketahui, berdasarkan data Dinas PUPR Samosir panjang jalan Kabupaten Samosir pada tahun 2019 yaitu 959,21 km. Jalan tersebut terdiri dari 188 km jalan negara, 74,45 km jalan provinsi, dan 696,76 jalan kabupaten.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Elektabilitas Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Rap ber Juang) berada pada angka 49%, sementara elektabilitas Vandiko T Gultom-Martua Sitanggang (Vantas) 22,5% dan Marhuale Simbolon-Guntur Sinaga (Marguna) 2%. Mereka yang belum menentukan pilihan tersisa 26,5%.
Dari hasil kepuasan masyarakat Samosir terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati, Rapidin Simbolon-Juang Sinaga selama 54 bulan mencapai 70%. Selain itu, Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung PDI-P itu pun tampil percaya diri dengan menjawab tudingan-tudingan paslon lain dilandasi bukti.
Kandidat nomor urut 3, Rapidin Simbolon-Juang Sinaga menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan dengan baik strategi terbebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepostisme (KKN) dalam menjalankan roda pemerintahan yang dipimpin selama ini.
Dalam debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Samosir putaran kedua lalu, ia menegaskan, dalam melaksanakan roda pemerintahan selama ini berdasarkan transparansi melalui e-budgeting, e-perizinan, e-pelayanan rumah sakit, dan lainnya.
Rapidin pun menyertai bukti-buktinya dengan menyebutkan bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir mendapat apresiasi penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dari Menpan-RB dengan nilai yang diberikan BB, serta 3 kali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (WTP).
"Ini salah satu bukti bahwa roda pemerintahan yang kami jalankan selama ini dengan baik. Selama kami memimpin, belum ada satu orang pejabat kami yang bersentuhan dengan hukum, korupsi. Yang sebelumnya, sudah ada 23 orang dan sudah ada dieksekusi. Inilah bukti kami. Yang lainnya masih akan, sedangkan kami sudah teruji," tegasnya kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Selain itu Rapidin Simbolon-Juang Sinaga juga mendapat tudingan dari lawannya, kalau selama kepemimpinannya tidak menjalankan program ekologi perairan dan hutan. Bersama Juang Sinaga, Rapidin pun menjawab tudingan itu dengan tenang. Ia menerangkan bahwa selama memimpin wilayah berpenduduk 121.924 jiwa itu, sudah ada kerja sama tripartit yang terjalin.
"PT Inalun, PT Tirta, dan Pemkab Samosir melakukan kerjasama penanaman pohon seluas 500 hektare yang terletak di Pusuk Buhit-Tele. Lalu, setiap Jumat dilaksanakan gotong-royong massal dengan menanam pohon untuk menata kawasan Danau Toba. Kita kerjasama dengan universitas untuk penghijauan Danau Toba yang dananya bersumber dari APBD, CSR," terangnya.
Ia pun menyuruh lawan politiknya agar mengecek kebenaran tersebut langsung ke PT Inalum apa benar sudah dilakukan atau tidak. Lalu mengenai sampah, Rapidin melanjutkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Ronggurnihuta memakai sistem buka tutup. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR, nantinya akan memakai detail engeneering desaign (DED).
"Jika kami terpilih tahun depan fisiknya dikerjakan dan pengelolaannya akan memakai pengelolaan sampah berteknologi tinggi," ucapnya.
Bukan hanya itu, Rapidin pun menyebutkan terkait kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Samosir yang mengalami rusak ringan dan berat sepanjang 310 km. Untuk membangun jalan tersebut membutuhkan anggaran Rp930 miliar.
"Maka untuk di periode kedua nanti, kami akan menuntaskan perbaikan jalan tersebut," katanya.
Seperti yang diketahui, berdasarkan data Dinas PUPR Samosir panjang jalan Kabupaten Samosir pada tahun 2019 yaitu 959,21 km. Jalan tersebut terdiri dari 188 km jalan negara, 74,45 km jalan provinsi, dan 696,76 jalan kabupaten.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020