Viralnya pemberitaan harga batu yang diduga Meteor milik Josua Hutagalung di media massa dalam negeri maupun luar negeri, mendapat tanggapan dari Jared Collins. Di mana Jared Collins melalui perwakilannya di Jakarta memberikan klarifikasi.

Berikut ini isi klarifikasi yang diterima ANTARA dari perwakilan Jared Collins.
 
Sehubungan dengan pemberitaan mengenai pembelian meteor milik Josua Hutagalung, kami selaku pihak Jared Collins memberikan pernyataan sebagai berikut:

Baca juga: Batu meteor milik Josua dijual Rp200 juta

Baca juga: Batu hitam milik Josua yang jatuh dari langit langsung ditawar Rp200 juta

Kronologi pembelian batu meteor di Medan, Sumatera Utara
1. Pada tanggal 7 Agustus 2020, seorang penggemar meteorit yang tinggal di Bali, Jared Collins, dihubungi oleh sesama penggemar meteorit yang sedang berada di luar negeri di Amerika, untuk membantunya mendapatkan sebuah meteorit yang jatuh di Sumatera Utara milik Josua Hutagalung, warga Dusun Sutahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah.

2. Tertarik dengan kisah Joshua Hutagalung dan memiliki pengetahuan serta minat pada meteorit, Jared Collins setuju untuk membantu koleganya di Amerika. Jared Collins kemudian ditugaskan untuk memeriksa keaslian meteorit yang ditemukan oleh Joshua Hutagalung, melindungi meteorit tersebut dari kemungkinan kerusakan dan kontaminasi yang mungkin terjadi akibat penanganan meteorit yang tidak tepat, serta menyampaikannya dengan aman kepada koleganya di Amerika.

3. Nilai transaksi telah disetujui oleh Joshua Hutagalung dan orang Amerika di luar negeri melalui komunikasi langsung yang sebelumnya dilakukan oleh kedua belah pihak, tanpa melibatkan Jared Collins. Joshua menetapkan harga yang kemudian disetujui oleh orang Amerika yang tinggal di luar negeri. Baik Josua maupun orang Amerika yang tinggal di luar negeri sepakat bahwa prosesnya adil dan diterima dengan baik oleh kedua belah pihak.

4. Jared Collins kemudian berangkat ke Sumatera Utara dan bertemu dengan Joshua Hutagalung untuk melihat keaslian meteorit tersebut dan melindungi meteorit tersebut untuk pengiriman yang aman kepada koleganya itu.
Mengklarifikasi berita yang saat ini beredar tentang perkiraan nilai pembelian batu meteorit tersebut, atau ganti rugi yang diberikan atas batu tersebut, dapat dipastikan bahwa angka yang disebutkan sama sekali tidak benar dan tidak tepat.

5. Adapun keaslian, nilai sebenarnya adalah kerahasiaan kedua belah pihak, baik Joshua Hutagalung maupun warga Amerika yang tinggal di luar negeri, yang mengambil alih meteor tersebut, berdasarkan kesepakatan bersama. Tetapi jumlah yang dibayarkan/diterima bukanlah Rp200 juta atau harga yang terlalu dibesar-besarkan sejumlah Rp25 milyar yang dilaporkan di seluruh dunia. Saat ini tidak ada meteorit dengan nilai seperti itu, dan tentunya tidak ada kolektor yang akan membayar harga tersebut.

6. Jared Collins menerima penggantian untuk biaya perjalanan dan untuk waktunya yang dihabiskan untuk kepentingan membantu kolega ini. Dia tidak memiliki meteorit ini dan juga tidak menjual meteorit tersebut kepada pihak lain yang memiliki meteorit tersebut saat ini. Tujuan akhir dari keterlibatan Jared Collins sebagai penggemar meteorit adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk secara pribadi menyaksikan dan secara fisik memeriksa meteorit yang penting secara ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Kami ucapkan terima kasih atas antusiasme rekan media terhadap pemberitaan ini.
Kami harap pernyataan ini dapat menjadi sumber informasi yang benar dan tepat untuk pemberitaan ke depannya. Salam Soekowati.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa Josua Hutagalung mengaku, bahwa batu miliknya itu dia jual seharga Rp200 juta ditambah harga seng rumahnya yang bocor karena ditimpa batu itu seharga Rp14 juta. Jadi total harga batu bersama seng rumah Josua Rp214 juta.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020