LinkAja mengumumkan investasi Seri B yang dipimpin Grab yang menyepakati total komitmen hingga sekitar 100 juta dolar AS yang akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi pertumbuhan aplikasi dompet digital itu.

Pendanaan yang merupakan investasi pertama yang diterima dari perusahaan swasta itu juga dilakukan oleh Telkomsel, BRI Ventura Investama, dan Mandiri Capital Indonesia.

"Kami sangat antusias atas bergabungnya Grab sebagai salah satu pemegang saham kami. Kami yakin kerja sama strategis yang didukung oleh investasi dan kekuatan teknologi Grab ini akan memperkuat layanan LinkAja dalam menghadirkan solusi yang efektif untuk memberikan akses ke keuangan dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia," kata Haryati Lawidjaja, Direktur Utama LinkAja, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/11).

Baca juga: LinkAja hadirkan ragam kemudahan pembayaran dan donasi meski #Dirumahaja

Haryati menuturkan investasi tahapan Seri B dari Grab, Telkomsel, BRI Venture dan Mandiri Capital itu merupakan wujud kepercayaan atas model bisnis dan pencapaian awal yang telah diraih LinkAja dalam satu tahun sejak berdiri.

"Kami pun tentunya senantiasa membuka peluang kolaborasi bagi investor dan partner lainnya dari berbagai sektor yang memiliki visi dan misi serupa untuk meningkatkan kesejahteraan serta kemandirian masyarakat Indonesia melalui akselerasi inklusi keuangan dan ekonomi," imbuhnya.

Sementara itu, Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan Grab bersama Kementerian BUMN dan BUMN terkait berkomitmen untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan ekosistem startup di Indonesia.

"Kami memilih untuk berinvestasi di LinkAja karena secara bersama kami dapat mengakselerasi tujuan dalam mempercepat inklusi finansial di Indonesia. Kolaborasi strategis antara LinkAja dan ekosistem digital kami yang di dalamnya termasuk OVO dan Tokopedia memungkinkan kami untuk menyediakan beragam layanan cashless bagi semua lapisan masyarakat Indonesia dengan aman, nyaman dan mudah diakses," katanya.

Investasi strategis dari Grab meliputi berbagai sinergi dan potensi kolaborasi yang luas bagi kedua pihak. Sinergi dan kolaborasi dalam hal akses ekosistem maupun teknologi diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

Memulai bisnis operasionalnya pada 30 Juni 2019, LinkAja merupakan uang elektronik hasil sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini LinkAja telah memiliki lebih dari 58 juta pengguna terdaftar, dengan lebih dari 80 persen penggunanya berasal dari kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.

Di tengah tantangan ekonomi selama pandemi COVID-19, LinkAja mengklaim mampu meningkatkan Nilai Transaksi Bruto (GTV) dan jumlah transaksi di kuartal ketiga tahun 2020 (Juli-September) sebesar ~3x, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020