Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat yang sudah kembali dari perjalanan libur panjang, untuk segera melakukan uji tes cepat atau tes usap untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
"Satgas mengingatkan masyarakat yang sudah kembali dari perjalanan libur panjang untuk segera melakukan testing (tes cepat atau tes usap) dalam rangka mengantisipasi jika tertular," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/11).
Wiku mengatakan apabila hasil testing positif, maka harus segera melakukan karantina di fasilitas yang telah ditetapkan pemerintah dengan mengikuti anjuran tenaga kesehatan, agar perawatan atau treatment dapat berjalan efektif dan mempercepat kesembuhan, sehingga angka kematian dapat ditekan.
Satgas juga meminta masyarakat untuk betul-betul mendukung upaya 3T yaitu testing, testing, treatment dengan bersikap terbuka ketika tracing dilakukan.
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Sumut sebanyak 10.846 orang, berikut sebarannya
Menurut Wiku, keterbukaan masyarakat adalah kunci utama dalam melacak kontak terdekat sekaligus juga memastikan mereka memperoleh perawatan lebih dini dan lebih baik.
Lebih jauh dia mengatakan libur panjang berpotensi meningkatkan kasus positif COVID-19. Sebab tren kenaikan kasus positif pasca libur panjang pernah terjadi sebelumnya pada libur panjang Idul Fitri akhir Mei dan libur kemerdekaan RI bulan Agustus.
"Oleh karena itu pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Satgas Penanganan COVID-19 telah mengadakan koordinasi baik sebelum maupun setelah libur panjang untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus positif, baik mulai dari pintu kedatangan maupun fasilitas kesehatan," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Satgas mengingatkan masyarakat yang sudah kembali dari perjalanan libur panjang untuk segera melakukan testing (tes cepat atau tes usap) dalam rangka mengantisipasi jika tertular," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/11).
Wiku mengatakan apabila hasil testing positif, maka harus segera melakukan karantina di fasilitas yang telah ditetapkan pemerintah dengan mengikuti anjuran tenaga kesehatan, agar perawatan atau treatment dapat berjalan efektif dan mempercepat kesembuhan, sehingga angka kematian dapat ditekan.
Satgas juga meminta masyarakat untuk betul-betul mendukung upaya 3T yaitu testing, testing, treatment dengan bersikap terbuka ketika tracing dilakukan.
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Sumut sebanyak 10.846 orang, berikut sebarannya
Menurut Wiku, keterbukaan masyarakat adalah kunci utama dalam melacak kontak terdekat sekaligus juga memastikan mereka memperoleh perawatan lebih dini dan lebih baik.
Lebih jauh dia mengatakan libur panjang berpotensi meningkatkan kasus positif COVID-19. Sebab tren kenaikan kasus positif pasca libur panjang pernah terjadi sebelumnya pada libur panjang Idul Fitri akhir Mei dan libur kemerdekaan RI bulan Agustus.
"Oleh karena itu pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Satgas Penanganan COVID-19 telah mengadakan koordinasi baik sebelum maupun setelah libur panjang untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus positif, baik mulai dari pintu kedatangan maupun fasilitas kesehatan," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020