Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo meluncurkan awan panas sejauh 1.500 meter pada Minggu (25/10) sekitar pukul 12.51 WIB. 

"Erupsi Gunung Sinabung ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 246 detik," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Perangin-angin dihubungi dari Medan.

Awan panas berasal dari erupsi Gunung Sinabung meluncur ke arah timur-tenggara dengan arah angin timur-tenggara.

Baca juga: Sinabung 6 kali semburkan debu 200-2.000 meter

Ia mengimbau masyarakat dan wisatawan menjauhi "zona merah" erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo itu.

"'Zona merah' tidak boleh dilanggar, demi keselamatan warga masyarakat sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diingini," ujarnya.

Natanail menyebutkan saat ini  aktivitas vulkanik Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung itu.

Baca juga: BPBD Karo masih bersihkan debu Sinabung di Kecamatan Naman Teran

"Selanjutnya radius sektoral lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara," katanya.

Gunung Sinabung pada Sabtu (8/8), pukul 01.58 WIB, erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang satu jam 44 detik.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020