Derita Siti Aisyah (14) warga Sei Bilah Kecamatan Sei KlLepan, Kabupaten Langkat, yang menderita penyakit tumor terbilang ganas pada kaki kirinya, hingga menyebabkannya hanya bisa terbaring lemah menahan sakitnya selama tujuh bulan belakangan ini, berharap perhatian dan kasih sayang dari para dermawan.
"Cukup lama kami berharap bantuan dari para dermawan bisa mengobati penyakitnya," kata Juliana, ibu kandung Siti Aisyah, di Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Rabu (7/10).
Siti Aisyah merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Zulkarnain (40) dan Juliana (38) warga Lingkungan VII Pasar Pompa, Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan.
Juliana menjelaskan sudah tujuh bulan menderita sakit dikakinya, semakin hari semakin membesar seperti sekarang ini, hingga dirinya tidak bisa berjalan lagi dan kini terbaring lemah.
Dirinya beserta suaminya, tidak mampu memberikan perawatan secara medis bagi Siti Aisyah dikarenakan ekonomi keluarga mereka tidak mampu.
Sementara Zulkarnaen ayah Siti Aisyah hanyalah berprofesi sebagai nelayan tradisional yang ikut melaut bersama orang lain, katanya.
"Untuk membeli obat jalan saja kita kesulitan, dia selalu menangis karena sakit dan nyeri di sekujur tubuh akibat kehabisan obat," sambungnya.
Siti Aisyah dinyatakan menderita tumor ganas oleh dokter dan dianjurkan kakinya untuk diamputasi.
Ia juga pernah di bawa dari Rumah Sakit Bina Kasih yang ada di kota Medan dan sejak kepulanganya dari dari rumah sakit Siti Aisyah selalu menangis menahan sakit karena kehabisan obat.
"Namun Siti tidak mau (diamputasi) dan hanya makan obat seadanya yang di beli dari toko obat maupun apotik untuk menahan sakit," ungkap Juliana.
Saat ini kondisi Siti Aisyah sangat memprihatinkan, tumor yang di kaki kirinya semakin membesar dan kondisinya semakin melemah serta badannya semakin kurus.
Sekedar berdiri, Siti Aisyah sudah tidak mampu apalagi beraktifitas sebagaimana anak sebayanya. "Saya ingin sembuh, kaki saya jangan di potong, saya ingin sekolah dan bermain bersama teman-teman lagi," ujar Siti Aisyah penuh harap.
Informasi yang dirangkum menyebutkan Camat Sei Lepan Faisal Matondang telah mengupayakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), buat Siti Aisyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Cukup lama kami berharap bantuan dari para dermawan bisa mengobati penyakitnya," kata Juliana, ibu kandung Siti Aisyah, di Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Rabu (7/10).
Siti Aisyah merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Zulkarnain (40) dan Juliana (38) warga Lingkungan VII Pasar Pompa, Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan.
Juliana menjelaskan sudah tujuh bulan menderita sakit dikakinya, semakin hari semakin membesar seperti sekarang ini, hingga dirinya tidak bisa berjalan lagi dan kini terbaring lemah.
Dirinya beserta suaminya, tidak mampu memberikan perawatan secara medis bagi Siti Aisyah dikarenakan ekonomi keluarga mereka tidak mampu.
Sementara Zulkarnaen ayah Siti Aisyah hanyalah berprofesi sebagai nelayan tradisional yang ikut melaut bersama orang lain, katanya.
"Untuk membeli obat jalan saja kita kesulitan, dia selalu menangis karena sakit dan nyeri di sekujur tubuh akibat kehabisan obat," sambungnya.
Siti Aisyah dinyatakan menderita tumor ganas oleh dokter dan dianjurkan kakinya untuk diamputasi.
Ia juga pernah di bawa dari Rumah Sakit Bina Kasih yang ada di kota Medan dan sejak kepulanganya dari dari rumah sakit Siti Aisyah selalu menangis menahan sakit karena kehabisan obat.
"Namun Siti tidak mau (diamputasi) dan hanya makan obat seadanya yang di beli dari toko obat maupun apotik untuk menahan sakit," ungkap Juliana.
Saat ini kondisi Siti Aisyah sangat memprihatinkan, tumor yang di kaki kirinya semakin membesar dan kondisinya semakin melemah serta badannya semakin kurus.
Sekedar berdiri, Siti Aisyah sudah tidak mampu apalagi beraktifitas sebagaimana anak sebayanya. "Saya ingin sembuh, kaki saya jangan di potong, saya ingin sekolah dan bermain bersama teman-teman lagi," ujar Siti Aisyah penuh harap.
Informasi yang dirangkum menyebutkan Camat Sei Lepan Faisal Matondang telah mengupayakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), buat Siti Aisyah.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020