Independensi bagi penyelenggara sangat penting terjaga untuk memberhasilkan pemilihan umum yang berintegritas.
"Karenanya saya minta KPU dan Bawaslu dapat betul-betul menjaga netralitas," kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, di Sipirok, kepada ANTARA, Selasa (29/9).
Ia mengutarakan itu mengingat Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan yang ia pimpin dua periode sejak 2010 lalu salah satu daerah yang mengikuti proses Pilkada 2020.
Baca juga: KPU Tapsel gelar deklarasi kampanye damai
"Komisioner KPU dan Bawaslu dalam menjalankan tugasnya agar bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing tanpa terpengaruh intervensi siapapun," pintanya.
Apalagi secara personal maupun kelembagaan kinerja KPU dan Bawaslu menjadi fokus perhatian berbagai pihak dan elemen. Mulai dari masyarakat hingga instrumen partai politik pengusung dan pendukung pasangan calon.
Baca juga: E-Coaching Jam 2020, Tambang Emas Martabe berbagai pengetahuan merancang pertambangan emas
"Tentu mereka (para pendukung) tidak mau Paslon yang telah ditandatangani di formulir B1-KWK terciderai oleh kecurangan di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang," ujarnya.
Pun demikian sesuai empat pengalamannya, ungkap Syahrul, pesta demokrasi di Tapanuli Selatan (Pilkada 2010, Pileg dan Pilpres 2014, Pilkada 2015, dan Pemilu serentak 2019) relatif aman-aman saja.
"Dari pengalaman itu saya menilai KPU dan Bawaslu telah menunjukkan integritas dan netralitas, dan perlu terus dipertahankan agar menjadi contoh bagi bangsa ini," pungkasnya.
Selain itu yang lebih penting lagi baik penyelenggara maupun elemen lainnya agar menjadi pelopor protokol kesehatan dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19, sekaligus menjalankan maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis.
Sekedar untuk diketahui, Pilkada 2020 Tapanuli Selatan diikuti dua Paslon yakni nomor urut Satu "1" Mhd Yusuf Siregar-Robby Agusman Harahap (Yusuf-Robby) dan Paslon nomor urut Dua "2" Dolly Putra Parlindungan Pasaribu-Rasyid Asaaf Dongoran (Dolly-Rasyid).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Karenanya saya minta KPU dan Bawaslu dapat betul-betul menjaga netralitas," kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, di Sipirok, kepada ANTARA, Selasa (29/9).
Ia mengutarakan itu mengingat Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan yang ia pimpin dua periode sejak 2010 lalu salah satu daerah yang mengikuti proses Pilkada 2020.
Baca juga: KPU Tapsel gelar deklarasi kampanye damai
"Komisioner KPU dan Bawaslu dalam menjalankan tugasnya agar bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing tanpa terpengaruh intervensi siapapun," pintanya.
Apalagi secara personal maupun kelembagaan kinerja KPU dan Bawaslu menjadi fokus perhatian berbagai pihak dan elemen. Mulai dari masyarakat hingga instrumen partai politik pengusung dan pendukung pasangan calon.
Baca juga: E-Coaching Jam 2020, Tambang Emas Martabe berbagai pengetahuan merancang pertambangan emas
"Tentu mereka (para pendukung) tidak mau Paslon yang telah ditandatangani di formulir B1-KWK terciderai oleh kecurangan di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang," ujarnya.
Pun demikian sesuai empat pengalamannya, ungkap Syahrul, pesta demokrasi di Tapanuli Selatan (Pilkada 2010, Pileg dan Pilpres 2014, Pilkada 2015, dan Pemilu serentak 2019) relatif aman-aman saja.
"Dari pengalaman itu saya menilai KPU dan Bawaslu telah menunjukkan integritas dan netralitas, dan perlu terus dipertahankan agar menjadi contoh bagi bangsa ini," pungkasnya.
Selain itu yang lebih penting lagi baik penyelenggara maupun elemen lainnya agar menjadi pelopor protokol kesehatan dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19, sekaligus menjalankan maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis.
Sekedar untuk diketahui, Pilkada 2020 Tapanuli Selatan diikuti dua Paslon yakni nomor urut Satu "1" Mhd Yusuf Siregar-Robby Agusman Harahap (Yusuf-Robby) dan Paslon nomor urut Dua "2" Dolly Putra Parlindungan Pasaribu-Rasyid Asaaf Dongoran (Dolly-Rasyid).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020