Jalan lintas provinsi menuju Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dititik perbatasan Desa Simpang Duhu Lombang dengan Desa Muara Saladi tertimbun material longsor pada Sabtu ((5/9).

Timbunan material longsor yang disertai  bongkahan batu besar tersebut telah membuat delapan desa yang ada di kecamatan tersebut terisolir.

Baca juga: Pasangan Sofwat - Zubeir daftar ke KPUD Madina

Selama dua hari ini arus lalu lintas dari pusat ibu kota Kecamatan Ulu Pungkut dan sebaliknya belum bisa dilalui oleh kenderaan roda empat.

Pihak UPT balai jalan dan jembatan Provinsi Sumut Cabang Kotanopan sendiri sudah melakukan pembersihan material longsor, namun masyarakat setempat menilai penanganan putusnya jalan lintas provinsi ini dinilai terkesan lamban dan tidak produktif.

Baca juga: Pasangan SUKA daftarkan diri ke KPU Madina

"Hari ini adalah hari ke-2 akses jalan tidak bisa dilalui kenderaan roda empat, seharusnya UPT PU provinsi  dapat memaksimalkan pembersihan material dengan menggunakan alat berat, namun yang kita lihat malah hanya menggunakan bor pemecah batuan saja," ujar Sulhan Efendi tokoh pemuda Ulu Pungkut kepada wartawan, Minggu (6/9).

Kepala dinas PUPR Kabupaten Madina, Subuki Nasution menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan UPT balai jalan jembatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“Kejadiannya hari Sabtu pagi, kita sudah koordinasi dengan UPT yang di Kotanopan, karena status jalan adalah provinsi, bukan Kabupaten,” kata Subuki.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madina Erwin Efendi Nasution SH mendesak UPT balai jalan jembatan Pemerintah Provinsi Sumut yang bertempat di Kotanopan harus segera menangani longsor menutupi badan jalan ke kecamatan Ulu Pungkut.

“Sudah jelas itu status jalannya milik pemerintah provinsi. Saya meminta mereka harus segera menangani longsor, ini sudah hari kedua, jangan sampai musibah ini menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat,” kata Erwin.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020