Pemkab Deliserdang, Sumatera Utara, memberikan apresiasi kepada petani yang melakukan panen padi perdana dengan inovasi teknologi "wood vinegar" (asap cair) di dusun 1 Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak.

Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar di Lubuk pakam, Jumat (4/9), mengatakan, sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dan strategis.

Bukan hanya memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh,. baik menyangkut pendapatan petani itu sendiri, pendapatan daerah maupun penyerapan tenaga kerja.

Baca juga: Punden Rejo, objek wisata alternatif di masa pandemi COVID-19

Untuk tu pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu prioritas utama. Terlebih di tengah tengah semakin bertambahnya jumlah penduduk seturut dengan ketersediaan pangan yang semakin meningkat, serta berkurangnya areal persawahan dampak dari alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman.

"Untuk mengatasi dampak yang demikian ini, maka kita harus memberikan perhatian yang lebih besar dalam mempertahankan serta meningkatkan produktivitas pertanian kita, untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan," katanya.

Sebelumnya Kepala Desa Kota Rantang, Ngantino, mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada UKM Arang Binaan PT. KIM (Persero) atas kerja sama yang telah dilakukan di Desa Kota Rantang.

Baca juga: Pemkab Deliserdang apresiasi pembangunan Jembatan Merdeka

Karena kehadiran inovasi teknologi wood vineger itu cukup berdampak pada hasil panen petani.

Dalam satu hektare sawah yang dulunya mendapat hasil 7 ton, sekarang bisa menghasilkan 10 ton padi dan bisa memperkecil pengeluaran petani hingga 3-5 juta.

Keunggulan Padi yang menggunakan pupuk asap cair adalah padinya lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, bobot padinya lebih berat, durasi panennya lebih pendek daripada padi yang menggunakan pupuk biasa.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020