Seorang warga Kabupaten Nias Utara, SZ (52) yang tinggal di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, positif terjangkit COVID-19.
"Kami telah menerima surat keterangan dari Rumah Sakit Umum Gunungsitoli terkait hasil uji usap TCM terhadap SZ dan hasilnya positif COVID-19," ungkap Kepala Dinas Kominfo Kota Gunungsitoli Onahia Telaumbanua di Gunungsitoli, Sabtu (22/8).
Baca juga: Seorang anggota DPRD Nias Barat positif COVID-19
Menurut Onahia, tes usap TCM terhadap SZ telah dilakukan sebanyak dua kali dan hasilnya tetap positif COVID-19.
"Karena tidak ada gejala, SZ hanya menjalani isolasi dan perawatan di Hotel Oscar atau tempat isolasi yang disediakan Pemerintah Kota Gunungsitoli," jelasnya.
Baca juga: Petahana Kota Gunungsitoli kembali maju di Pilkada 2020
Kadis Kominfo juga memberitahukan setelah menjalani isolasi selama 14 hari nantinya, SZ akan kembali menjalani uji usap TCM.
Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran dan tes cepat terhadap beberapa warga yang telah kontak dan berinteraktif dengan SZ.
"Kami berharap warga atau keluarga yang sudah sempat kontak dengan SZ segera melaporkan diri dan mengikuti pemeriksaan di puskesmas," harapnya.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas sehari hari seperti biasa dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli Wilser Napitupulu menerangkan bahwa SZ tertular COVID-19 di Gunungsitoli karena SZ selama ini tidak pernah keluar Pulau Nias.
"SZ diduga terkonfirmasi terpapar COVID-19 ketika berobat di salah satu rumah sakit di Gunungsitoli, di mana SZ menjalani sebanyak dua kali yakni pada 18 dan 19 Agustus 2020 dan hasilnya reaktif," ujarnya.
Karena hasil tes cepat SZ sebanyak dua kali reaktif, maka SZ menjalani uji usap TCM di Rumah Sakit Gunungsitoli tanggal 21 dan 22 Agustus 2020 dan hasilnya positif COVID-19.
Ia juga menyebutkan sesuai kartu tanda penduduk , SZ adalah warga Kabupatem Nias Utara, tetapi dia selama ini bertempat tinggal di Gunungsitoli.
SZ juga bekerja sebagai pelayan gereja, sehingga warga jemaat gereja di mana SZ bekerja untuk mengikuti imbauan pemerintah mengikuti tes cepat di Puskesmas Gunungsitoli di Desa Hilina.
"Kami juga telah melakukan tes cepat terhadap sejumlah jemaat gereja dimana SZ bekerja, dan ada beberapa.yang hasilnya reaktif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Kami telah menerima surat keterangan dari Rumah Sakit Umum Gunungsitoli terkait hasil uji usap TCM terhadap SZ dan hasilnya positif COVID-19," ungkap Kepala Dinas Kominfo Kota Gunungsitoli Onahia Telaumbanua di Gunungsitoli, Sabtu (22/8).
Baca juga: Seorang anggota DPRD Nias Barat positif COVID-19
Menurut Onahia, tes usap TCM terhadap SZ telah dilakukan sebanyak dua kali dan hasilnya tetap positif COVID-19.
"Karena tidak ada gejala, SZ hanya menjalani isolasi dan perawatan di Hotel Oscar atau tempat isolasi yang disediakan Pemerintah Kota Gunungsitoli," jelasnya.
Baca juga: Petahana Kota Gunungsitoli kembali maju di Pilkada 2020
Kadis Kominfo juga memberitahukan setelah menjalani isolasi selama 14 hari nantinya, SZ akan kembali menjalani uji usap TCM.
Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran dan tes cepat terhadap beberapa warga yang telah kontak dan berinteraktif dengan SZ.
"Kami berharap warga atau keluarga yang sudah sempat kontak dengan SZ segera melaporkan diri dan mengikuti pemeriksaan di puskesmas," harapnya.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas sehari hari seperti biasa dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli Wilser Napitupulu menerangkan bahwa SZ tertular COVID-19 di Gunungsitoli karena SZ selama ini tidak pernah keluar Pulau Nias.
"SZ diduga terkonfirmasi terpapar COVID-19 ketika berobat di salah satu rumah sakit di Gunungsitoli, di mana SZ menjalani sebanyak dua kali yakni pada 18 dan 19 Agustus 2020 dan hasilnya reaktif," ujarnya.
Karena hasil tes cepat SZ sebanyak dua kali reaktif, maka SZ menjalani uji usap TCM di Rumah Sakit Gunungsitoli tanggal 21 dan 22 Agustus 2020 dan hasilnya positif COVID-19.
Ia juga menyebutkan sesuai kartu tanda penduduk , SZ adalah warga Kabupatem Nias Utara, tetapi dia selama ini bertempat tinggal di Gunungsitoli.
SZ juga bekerja sebagai pelayan gereja, sehingga warga jemaat gereja di mana SZ bekerja untuk mengikuti imbauan pemerintah mengikuti tes cepat di Puskesmas Gunungsitoli di Desa Hilina.
"Kami juga telah melakukan tes cepat terhadap sejumlah jemaat gereja dimana SZ bekerja, dan ada beberapa.yang hasilnya reaktif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020