PT Toba Pulp Lestari bersama petani binaan yang tergabung dalam kelompok tani hutan "Berjuang", menggelar panen perdana jagung di Dusun Parlombuan, Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Rabu (12/8).

KTH Berjuang merupakan petani binaan dalam budidaya dan juga penerapan program intercrop. 

Juanda Panjaitan, mewakili Manajemen PT TPL mengatakan, pola pembangunan hutan tanaman industri, saat ini mengarah pada pola kemitraan agar masyarakat disekitar dapat merasakan manfaat positif. 

Baca juga: TPL dan USU kerja sama produksi hand sanitizer dari daun eukaliptus

"Panen perdana jagung yang merupakan program intercrop ini merupakan proses pembelajaran, dimana para petani diajak bersama turut melakukan dan mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan yang telah diberikan," sebut Juanda. 

Program tersebut dilakukan bersama dengan pemerintah daerah untuk memberikan pengetahuan mengenai pertanian kepada para anggota KTH.

"Ke depan, semoga kita dapat semakin meningkatkan program ini, tidak hanya penanaman jagung, tapi juga tanaman lain ataupun dukungan lain yang dapat membangun dan mengembangkan potensi masyarakat," ujarnya.

Kata dia, dengan adanya program tersebut, masyarakat diharapkan telah mendapat manfaat dari segi peningkatan ekonomi, kesempatan berkarya dan juga pengetahuan mengenai dunia pertanian. 

Baca juga: Tiga ton beras TPL untuk warga terdampak COVID-19 di Simalungun

"Semoga ke depan, KTH Berjuang dapat menjadi kelompok tani yang mandiri," imbuhnya.

Kegiatan panen perdana jagung tersebut dihadiri Tokoh Masyarakat Dusun Parlombuan, Kepala Desa Tapian Nauli III, Muspika Kecamatan Sipahutar, dan Perwakilan KPH IV Balige.

Menurut Juanda, program intercrop dilakukan di kawasan hutan tanaman industri PT Toba Pulp Lestari, yaitu Compt G 388 Sektor Habinsaran dengan luas total lahan 5 ha dan seluas 3,75 ha lahan yang akan digunakan sebagai lahan efektif tanaman jagung. 

Program intercrop dilakukan sejalan dengan visi perusahaan, yakni "Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat".

Program itu telah dimulai sejak Januari 2020, yang diawali proses pembersihan lahan, dan dilanjutkan dengan penanaman perdana serta pemupukan dasar yang dilaksanakan pada Maret 2020 yang lalu. 

TPL hadir berkontribusi memberikan dukungannya dalam bantuan material dan juga pendampingan agar program yang dilakukan dapat berjalan sesuai harapan.

Martunas Tambunan, Ketua Kelompok KTH Berjuang dengan anggota sebanyak 22 KK mengatakan bahwa sebelumnya para petani tidak menanam jagung dalam jumlah yang banyak.

"Memang kami tanam jagung, tapi biaya kami tidak ada. Kami tidak pernah menanam jagung berhektar, baru ini lah kami menanam banyak karena dibantu PT TPL," kata Martunas.

Menurutnya, PT TPL telah memberikan bantuan mulai dari awal, proses tanam, pupuk, obat-obatan untuk tanaman, dan juga untuk tahap kedua selanjutnya PT Toba Pulp Lestari akan memberikan bibit kopi, alpukat dan aren.

"Bagaimana hasilnya nanti, kami semua tetap semangat. Mudah-mudahan ini tetap berkelanjutan dan hasilnya terus bertambah," harapnya.

Ronal Silitonga, Camat Sipahutar mengatakan bahwa program kemitraan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk ke depan bahwa PT Toba Pulp Lestari hadir ditengah masyarakat membawa dampak positif. Masyarakat dengan PT Toba Pulp Lestari hidup berdampingan dan saling bekerjasama.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak TPL yang sudah bermitra dengan masyarakat, terutama warga kami KTH Berjuang  yang ada di Desa Tapian Nauli III ini," tukasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020