Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan kredit perbankan hanya tumbuh 1,49 persen pada semester I 2020 atau lebih rendah dibandingkan Mei yaitu 3,04 persen.

“Kredit perbankan hanya 1,49 persen (yoy). sementara piutang perusahaan pembiayaan terkontraksi 7,3 persen (yoy) dan dari sisi DPK perbankan tumbuh 7,95 persen,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa.

Wimboh mengatakan bulan Juni merupakan kondisi tertekannya penyaluran kredit akibat aktivitas masyarakat yang belum pulih dari pandemi COVID-19.

Baca juga: Diduga ada mafia, OJK blokir 2.591 fintech lending ilegal

“Kita sadar penurunan ini, jadi harapan kita hanya sementara,” ujarnya.

Wimboh merinci penurunan kredit paling dalam selama semester I 2020 terjadi pada Bank BUKU 3 yakni mencapai 2,25 persen, sedangkan untuk Bank BUKU 4 masih mampu tumbuh 2,88 persen.

Baca juga: OJK ungkap 95 bank restrukturisasi kredit senilai Rp458, 8 triliun

Sementara itu ia menuturkan pertumbuhan kredit juga masih terjadi pada Bank BUKU 1 terlihat yaitu 3,94 persen, sedangkan kredit untuk bank BUKU 2 berhasil tumbuh hingga 4,81 persen.

Kemudian dari sisi segmennya kredit juga mengalami tekanan yaitu pada Kredit Modal Kerja (KMK) yang terkontraksi 1,3 persen, sedangkan Kredit Investasi (KI) tumbuh 5,6 persen dan Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 2,3 persen.

Wimboh berharap kondisi yang tertekan akibat pandemi COVID-19 dapat segera pulih seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru  sehingga aktivitas masyarakat dapat mulai kembali seperti dahulu.

“Harapan kita juga setelah ekonomi tumbuh perusahaan bisa bangkit,” ujarnya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020