Warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mendadak heboh, setelah benda angkasa berupa batu hitam jatuh mengenai rumah Josua Hutagalung (33), Sabtu (1/8) sore.

Peristiwa itu pun dipublikasikan Josua Hutagalung lewat video dan foto di akun Facebooknya, Minggu (2/8).

Kepada ANTARA, Josua yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati di Kolang menuturkan, fenomena alam yang dialaminya adalah peristiwa langka. Karena dari sekian luas bumi, kenapa harus di samping rumahnya batu tersebut jatuh.

Baca juga: Batu hitam milik Josua yang jatuh dari langit langsung ditawar Rp200 juta

“Ini adalah fenomena alam yang kami yakini membawa keberuntungan bagi keluarga kami. Pasalnya, begitu luas bumi ini, kenapalah harus ke rumah kami ini batu itu jatuh,” ujarnya ketika diwawancarai ANTARA, Senin (3/8).

Josua pun menuturkan terjadinya peristiwa itu. Di mana pada hari Sabtu (1/8), ia sedang bekerja membuat peti mati, dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh di langit. Warga sekitar menduga bahwa itu adalah suara petir. Berselang sekitar setengah jam terdengar benturan keras menghantam seng rumahnya yang mengakibatkan terjadinya getaran.

“Saya kaget dan langsung berlari melihat apa yang terjadi bersama istri. Setelah kami lihat ke samping rumah, atap rumah kami bocor dan berlobang bulat. Merasa penasaran, kemudian kami memeriksa lokasi sekitar samping rumah, dan kami dapati tanah sudah berlobang dengan kedalaman sekitar 15 cm atau sekitar sejengkal orang dewasa,” bebernya.
 
Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, saat memegang batu hitam yang jatuh dari langit. (ANTARA/HO)

Akhirnya mereka pun langsung menggalinya dan mendapati bongkahan batu hitam yang masih panas yang beratnya sekitar 2,2 kg. Dan anehnya air yang ada di sekitar batu terhisap dan kering.

“Kami yakin benda angkasa ini adalah sisa benturan meteor yang terjadi di angkasa dan jatuh ke bumi. Dan kami yakini batu ini adalah pertanda baik bagi kami dan juga bagi desa kami ini,” kata ayah dua orang anak itu.

Selain jatuh di samping rumah Josua, serpihan benda angkasa itu pun terjadi di sekitar persawahan di desa yang sama. Lokasinya sekitar 1 KM dari rumah Josua. Hal itu disampaikan Josua ketika malam harinya ia melihat postingan di Facebook, bahwa ada juga serpihan batu yang sama jatuh di sekitar persawahan.

“Dalam video yang diunggah di akun Facebook itu saya lihat ukuran batunya kecil-kecil, karena sudah dalam bentuk serpihan. Dan jumlahnya juga sedikit. Sekali lagi kami yakini bahwa ini adalah pertanda baik, dan mungkin baru kali ini terjadi di Tapanuli Tengah ini,” tandasnya.

Karena sudah diunggah di media sosial, warga pun ramai mendatangi kediaman Josua, termasuk Camat Kolang juga sudah ke sana.

“Banyak sudah yang datang ke rumah kami ini termasuk bapak Camat. Banyak yang bilang bahwa fenomena ini membawa keberuntungan. Mudah-mudahan demikian, karena batu itu masih panas sejak kami temukan sekitar pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 21.00WIB. Dan anehnya batu ini lengket kalau ditempeli ke magnet,” kata Josua yang ingin mendapatkan anak perempuan.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020